Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arsy

Dikisahkan, pada waktu Rasulullah s.a.w. sedang bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”

Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan yang terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:

“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badui? Kalau bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang badui itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan sabdanya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab badui itu pula.

Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku ini Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya.

“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:

“Wahal orang Arab! janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu balasannya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman, dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”

Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:

“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab badui itu. “Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya. ‘Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa besar maghfirahnya,’ jawab orang itu. ‘Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luas pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!’

Mendengar ucapan orang Arab badui itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingat betapa benarnya kata-kata orang Arab badui itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun kembali seraya berkata:

“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arsy lupa dengan bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga Ia bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!” Betapa sukanya orang Arab badui itu, ketika mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

Musuh Dalam Selimut (Sejarah terjadinya Kaum Syiah)

Sayyidina Utsman bin Affan diangkat menjadi Khalifah setelah Sayyidina Umar bin Khatab dibunuh oleh musuh dalam selimut dari golongan kaum munafik. Ketika itu keadaan masih dilanda pergolakan dan keresahan. Dengan ketegasan sikap dan kebijaksanaan Sayyidina Utsman suasana pemerintahan dapat dikendalikan secara aman oleh Khalifah yang berjiwa lembut itu. Ramai penganut agama lain datang berduyun-duyun masuk Islam. Salah seorang daripadanya adalah seorang pemuda Yahudi dari Yaman yang bernama Abdullah bin Saba’.

Namun ternyata Abdullah bin Saba’ mempunyai tujuan lain dibalik memeluk Islam. Ia mengharapkan Khalifah selaku penguasa negara akan memberikan kehormatan kepadanya. Maka berangkatlah Abdullah bin Saba’ ke Madinah. Ia meminta izin menghadap Khalifah. Setelah diperkenankan ia menyampaikan keinginannya agar diberi kedudukan tinggi di salah satu jabatan terpenting dalam bidang apa saja. Tetapi Sayyidina Utsman menolak dan berkata “Aku hanya seorang pelayan umat. Aku diangkat menjadi Khalifah bukanlah atas keinginanku bahkan atas kesepakatan para sahabat yang lain.”

Sayyidina Utsman berkata lagi “Tidakkah tuan tahu bahwa jabatan bukanlah satu kehormatan tetapi merupakan satu amanah.” sambung Khalifah lagi “Apakah tuan sudah sanggup memikul amanah itu sedangkan tuan baru saja memeluk Islam dan lebih daripada itu tidak layak sesuatu kedudukan diminta atau diminati, karena Allah yang memberi atau mencabut kedudukan seseorang.”

Abdullah bin Saba’ keluar dengan perasaan gelap. Ia telah bersusah memeluk Islam dan kemudian menempuh perjalanan yang jauh dengan harapan untuk memperoleh sanjungan dan mendapat jabatan tinggi, tetapi ternyata hanya memperoleh nasehat dan teguran. Semenjak dari itu Abdullah bin Saba’ menyimpan dendam kepada Khalifah, umat Islam dan agama Islam. Ia bertekad untuk membinasakan umat Islam dan mengacaukan ajarannya.

Maka Abdullah bin Saba’ berkeliling kemana-mana dan berbisik-bisik sambil menabur fitnah kepada orang banyak dengan berkata bahwa pewaris dan Khalifah yang sah adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Sebagian dari masyarakat telah terpengaruh dengan hasutan tersebut sehingga mereka menjadi kumpulan yang dipanggil Syiah Saba’iyah yakni kaum Syiah sekarang.

Bagitu busuknya fitnah yang disebarkan oleh Abdullah bin Saba’ sehingga ia berani berkata “Sesungguhnya yang menjadi Nabi pilihan Allah adalah Ali bin Abi Thalib. Hanya kebetulan pada ketika itu malaikat Jibril sedang mengantuk sehingga wahyu Allah diberikan kepada Muhammad yaitu orang yang tidak berhak.”

Mendengar kabar beracun seperti itu Sayyidina Ali bin Abi Thalib sangat marah dan tatkala beliau diangkat menjadi Khalifah keempat menggantikan Khalifah Sayyidina Utsman bin Affan atas perintahnya Abdullah bin Saba’ diusir dari Madinah.

COMBAT

01. AIDS dan HOMOSEKSUAL: Kitab suci Injil memberitahukan penyebab penyakit ini:

“Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.

Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, …

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka (dalam sodomi dan lesbianisme).

Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan (laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan), sebab istri-istri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tidak wajar.

Demikian juga dengan suami-suami, meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan istri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, … ” (Injil – Roma 1: 22-27)

02. ARAB dan ARABIA: Di dalam Injil

  • “Beban bagi Arab … ” (Injil – Yesaya 21: 13)Beban: berarti tanggung jawab Arab Muslim, dan tentu saja semua umat Islam saat ini sekarang, untuk menyebarkan agama Islam.Yesaya menyebutkan ini setelah melihat bayangan sebuah pasukan keledai dan pasukan unta (Yesaya 21: 7). Pasukan keledai ternyata adalah Yesus Alaihis-Salam yang memasuki Yerusalem dengan mengendarai dua keledai (Matius 21: 7). Lalu siapa “pasukan unta”?

    Tidak lain adalah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang datang sekitar enam ratus tahun sesudah kedatangan Yesus Kristus. Jika kesimpulan ini tidak dapat diterima, maka berarti kenabian masih belum terpenuhi.’

  • “… desa-desa yang didiami Kedar” (Injil-Yesaya 42: 11).”Arab dan semua pemuka Kedar… ” (Injil – Yehezkiel 27: 21)Ensiklopedi Injil standar Internasional mengutip yang berikut ini dari A. S. Fulton:
    • ” … Dari rumpun Ismail, Kedar adalah yang paling penting, dan oleh karena itu pada masa berikutnya nama tersebut diaplikasikan untuk semua suku-suku liar padang pasir Melalui Kedar (Arab Keidar) geneolog Muslim menelusuri nenek moyang Muhammad dari Ismail.”
  • “… Dia (Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) tampak bersinar dari pegunungan Paran (di Arab) dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus (mengacu pada saat penaklukan Makkah oleh Muhammad).” (Injil – Ulangan 33: 2).
  • “… dan Aku (Tuhan) akan membangkitkan kecemburuan mereka (bangsa Yahudi) dengan yang bukan umat (bangsa Arab) dan akan menyakiti hati mereka (bangsa Yahudi) dengan bangsa yang bebal,” (bangsa Arab sebelum Islam). (Injil – Ulangan 32: 21)

03. IBRAHIM: Dia mengawini saudara perempuannya sendiri (Sarah) (?)

  • “Mengapa engkau (Ibrahim) mengatakan: dia (Sarah) adalah adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi istriku? Sekarang, inilah istrimu (Sarah), ambillah dan pergilah.” (Injil – Kejadian 12: 19).
  • “Lagipula ia (Sarah) benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi ia kemudian menjadi istriku.” (Injil – Kejadian 20: 12).
    Hajar istri Ibrahim! “… dan (dia, Sarah) memberikannya (Hajar) kepada suaminya, untuk menjadi istrinya.” (Injil – Kejadian 16: 3).

Kenabian yang tidak Terpenuhi:

  • “Kepadamu (Ibrahim) dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kau diami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan (Palestina) akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.” (Injil-Kejadian 17: 8, juga Kejadian 13:15 dan Keluaran 32: 13).
    Kasihan Ibrahim Alaihis-salam, dia tidak menerima sepetak tanah pun secara cuma-cuma!
  • “Dan Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya (Ibrahim), bahkan setapak tanah pun tiidak, tetapi Ia (Tuhan) berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya …” (Injil – Kisah Para Rasul 7: 5).

04. KEMUSTAHILAN di dalam kitab Tuhan (?) Injil:

  • Seekor keledai berbicara (Bilangan 22:27-28)
  • Unggas berkaki empat (Imamat 11: 20)
  • Kelahiran anak perempuan mempunyai masa nifas dua kali lebih banyak (Imamat 12: 1,2,5).
  • Samgar membunuh 600 orang dengan sebuah tongkat penghalau lembu (Hakim-hakim 3: 31 ).
  • Samson membunuh 1000 orang dengan tulang rahang keledai (Hakim-hakim 15: 15-16).
  • Seekor macan tutul berkepala tujuh (Wahyu 13: 1-2).
  • Memakan tahi dan meminum air kencing (2 Raja-raja 18: 27 dan Yesaya 36: 12)
  • Kotoran pada muka para imam (Maleakhi 2: 3).
  • Memakan roti dengan tahi (Yehezkiel 4: 12-15).
  • Samson berhubungan seks dengan pelacur di Gaza (Hakim-hakim 16: 1).
  • Rut tinggal bersama sebagai suami istri dengan Boaz di tempat pengerikan (Rut 3: 4-15).
  • Daud tidur dengan perawan yang masih muda (1 Raja-raja l: 1,3).

05. ALKOHOL: Sebuah nasehat yang tidak baik di dalam kitab Tuhan (?)!

  • ‘Alkohol adalah untuk orang-orang yang akan binasa, dan kepada orang yang susah hati. Biarlah mereka minum dan melupakan kemiskinan dan kesusahannya.” (Dari “Good News Bible in Today’s English”) (Injil – Amsal 31: 6-7).

Alkohol direkomendasikan lebih baik dari air!

  • “Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.” (Injil – 1 Timotius 5: 23).

Apa yang dikatakan para peminum alkohol yang anonim?

  • “Alkohol adalah perbuatan syaitan kata …” (Al-Qur’an – Al-Maidah 5: 90).

06. KEMURTADAN:

“… Janganlah engkau merasa sayang kepadanya (orang yang murtad); janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya.”

“Tetapi bunuhlah dia: Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia …” (Injil -Ulangan 13: 8,9).

07. BACCA adalah MAKKAH: Ka’bah yang suci dibangun oleh Nabi Ibrahim Alaihis-salam dan anaknya Ismail Alaihis-salam di Makkah.

Nama Makkah disebut dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Fath (48): 24. Nama lain Makkah adalah Bakka, tergantung dialek sukunya: hal ini juga disebut sekali dalam Surat Ali ‘Imran (3): 96, yaitu:

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dlbangun (untuk tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

Sungguh mengagumkan, kota Bakka ini disebut oleh Nabi Daud Alaihis-salam dalam Injil:

“Apabila melintasi lembah Bakka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.” (Injil – Mazmur 84:7).

08. ANAK HARAM: Di dalam Injil perkataan ini hanya dinyatakan tiga kali

  • “Seorang anak haram janganlah masuk jemaah Tuhan, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah Tuhan.” (Injil – Ulangan 23: 2)
  • “Dan seorang anak haram akan tinggal di Asdod …” (Injil – Zakharia 9: 6).
  • “Tetapi jika kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak haram ” (Injil – Ibrani 12: 8).

09. KHITAN: Sebuah perjanjian abadi dengan Tuhan

  • “Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang (budakmu) harus disunat: maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.” (Injil – Kejadian 17: 13).
  • “Orang yang tidak disunat, harus “dipotong” (dibunuh).” (Injil – Kejadian 17: 14).

10. PERTENTANGAN di dalam Injil

  • “Tuhan menghasut Daud … ” (Injil – 2 Samuel 24: 1) atau “setan membujuk Daud …” (Injil – 1 Tawarikh 21: 1).
  • 700 atau 7000? “penunggang kuda” atau “pejalan kaki”… ? (Injil – 2 Samuel 10: 18 vs 1 Tawarikh 19: 18)
  • Sulaiman memiliki 2000 kamar mandi atau 3000 kamar mandi? (Injil – 1 Raja-raja 7: 26 vs 2 Tawarikh 4: 5).
  • Sulaiman memiliki 4000 atau 40.000 kandang kuda? (Injil – 2 Tawarikh 9:25 vs 1 Raja-raja 4:26)
  • Apakah Saul meminta petunjuk dari Tuhan atau tidak meminta petunjuk? (Injil – 1 Samuel 28: 6 vs 1 Tawarikh 10: 13-14).
  • Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga” (Injil – Yohanes 3: 13).
    Bertentangan dengan: “Elia naik kesorga” 2 Raja-raja 2: 11, “Henokh naik ke sorga”, Kejadian 5: 24.
  • Yesus tidak kehilangan seorangpun dari murid-muridnya. (Injil – Yohanes 18: 9)
    Bertentangan dengan: “Dia hanya kehilangan seorang. (Injil – Yohanes 17: 12).
  • “Semua berdosa.” (Injil – 2 Tawarikh 6: 36)
    Bertentangan dengan: “Setiap orang yang lahir dari Allah; tidak berbuat dosa lagi …” (Injil – 1 Yohanes 3: 9).

11. DAUD: Seorang laki-laki yang sesuai hati Tuhan Berbuat zina dengan istri Uria yang bernama Batsyeba:

  • “Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia (Batsyeba). Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengannya (berhubungan seksual) …” (Injil – 2 Samuel 11: 4).
  • “Daud dengan jahat menyebabkan kematian Uria, suami Batsyeba.” (Injil – 2 Samuel 11: 6-25).
  • “Daud tanpa malu-malu menari dalam keadaan telanjang, lihat indeks dengan judul Nabi, tetapi telanjang.” indeks N0.41

12. ELOHIM: Dalam bahasa Ibrani, secara harfiah berarti “Tuhan-tuhan”. Kata Elohim ini secara konsisten diterjemahkan menjadi “Tuhan-tuhan” dalam 196 tempat di Perjanjian Lama. Meski begitu, umat Kristen membuat pengecualian ketika istilah ini terdapat pada bagian awal Injil. Secara mengagumkan hal ini mereka lakukan pada kitab pertama, pasal pertama dan ayat pertama dari yang dinamakan kitab Tuhan: “Pada mulanya Tuhan (secara harfiah seharusnya Tuhan-Tuhan) menciptakan langit dan bumi. “(Injil – Kejadian 1: 1).

13. SILSILAH YESUS: Umat Kristen telah menyusun dua daftar silsilah Yesus yang berbeda; yaitu Matius 1: 1-16 dan Lukas 3: 23-38. Pada kedua daftar ini terdapat 66 nama. Hanya ada satu nama yang sama dari keduanya, yaitu Yusuf si tukang kayu, padahal dia seharusnya tidak perlu disebutkan karena Yesus bukan berasal dari benihnya.

14. TUHAN: Kualitas yang tidak pantas bagi Tuhan

  • Tuhan bersuit (?) (Injil-Yesaya 5: 26, 7: 18, Zakharia 10: 8).
  • Tuhan mengaum (?) (Injil – Yesaya 42: 13, Yeremia 25: 30).
  • Tuhan mencukur (?) (Injil – Yesaya 7: 20).
  • Tuhan menyesal (?) (Injil – Yeremia 15: 6, Kejadian 6: 6).
  • Tuhan mengendarai kerub.” (Injil – 2 Samuel 22: 11).
  • Tuhan membunuh 50.070 karena melihat tabut Tuhan (?) (Injil – 1 Samuel 6: 19).

15. GOD (TUHAN) DENGAN “g” KECIL: Dalam bahasa Arab, Ibrani dan Yunani tidak ada perbedaan antara huruf besar “G” untuk God (Tuhan), dan huruf kecil “g” untuk god, sebagaimana pada bahasa negara-negara Barat saat ini; namun umat Kristen bekerja terlalu bebas dan longgar ketika menterjemahkan Injil, misalnya:

  • “Yaitu orang orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh god (setan) zaman ini … “(Injil – 2 Korintus 4: 4).
  • “Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: ‘Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai god bagi Firaun, dan Harun abangmu akan menjadi nabimu.” (Injil – Keluaran 7: 11 ). Bandingkan dengan Yohanes 1: 1, dimana umat Kristen menggunakan huruf besar “G” (untuk God=Tuhan) dan “W” (untuk Word=Firman) ketika mengacu kepada Yesus.

16. TUHAN: Sifat-sifat-Nya yang bertentangan

  • “Tak seorangpun pernah melihat Tuhan.” (Injil -Yohanes 1: 18)
  • “Tuhan tidak pernah dilihat manusia, dan manusia memang tidak dapat melihat-Nya…” (Injil – 1 Timotius 6: 16).
  • “Dan Tuhan berfirman: Engkau tidak tahan me-mandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku yang dapat hidup.” (Injil – Keluaran 33: 20).

Bertentangan dengan:

  • “Dan Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya.” (Injil – Keluaran 33: 11).
  • “Lalu mereka (Musa, Harun dan 70 orang lainnya) melihat Allah Israel…” (Injil – Keluaran 24: 10). “Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong.” (Injil – Kejadian 32: 30). Dan sebagai hadiah khusus, Tuhan menunjukkan punggung-Nya kepada Musa: “Kemudian Aku (Tuhan) akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat punggung-Ku …” (Injil – Keluaran 33: 23).

17. TUHAN: Bukanlah pembuat kekacauan

  • “Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.” (Injil – 1 Korintus 14: 33).

Bertentangan dengan:

  • “… Aku membuat kedamaian, dan membuat kejahatan …” (Injil – Yesaya 45: 7)
  • “Tetapi Roh Tuhan telah meninggalkan Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat dari Tuhan” (Injil – 1 Samuel 16: 14).
  • “Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta.” (Injil – 2 Tesalonika 2: 11).

18. TUHAN: Kontradiksi lebih lanjut

  • Keberadaan Tuhan Sebagai Yang Maha Kuasa: “Dan Yesus berkata … segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.” (Injil – Markus 10: 27 juga Matius 19: 26).
    Bertentangan dengan:
    “Dan Tuhan menyertai suku Yehuda, sehingga mereka menduduki pegunungan itu; tetapi mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah, sebab orang-orang ini mempunyai kereta besi.” (Injil – Hakim-hakim 1: 19).
  • Murka Tuhan Hanya Sesaat: “Sebab sesaat saja Ia (Tuhan) murka, …” (Injil – Maz-mur 30: 6*)
    Bertentangan dengan:
    “Sebab itu bangkitlah murka Tuhan kepada orang Israel, sehingga Ia membuat mereka mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya, …” (Injil – Bilangan 32: 13).
  • Tuhan Tidak Menampakkan Perbuatan Cela Apapun:
    “Allah bukanlah manusia sehingga Ia berdusta, juga bukan anak manusia sehingga ia menyesal …” (Injil – Bilangan 23: 19)
    Bertentangan dengan:
    “… Dan Tuhan menyesal karena Ia menjadikan Sau1 raja atas Israel” (Injil – 1 Sarnuel 15: 35).
    Juga:
    “Dan Tuhan menyesal karena malapetaka yang dirancang-Nya atas umat-Nya (Israel).” (Injil – Keluaran 32: 14).
  • Kasih Tuhan Abadi Selamanya:
    “Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya …” (Injil – Mazmur 100: 5).
    Bertentangan dengan:
    “Aku (Tuhan) ingat apa yang dilakukan Amalek kepada orang Israel (400 tahun yang lalu) … Pergilah sekarang, kalahkan orang Amalek, tumpaslah segala apa yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. bunuhlah semuanya, laki-laki atau perempuan, kanak-kanak maupun anak yang masih menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai.” (Injil – 1 Samuel 15: 3).
  • Tuhan Bersemayam Dalam Terang: “… (Tuhan) bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak pernah melihat Dia …” (Injil – 1 Timotius 6: 16).
    Bertentangan dengan:
    “Berkatalah Sulaiman … Tuhan telah memutuskan untuk diam dalam kekelaman,” (Injil- 1 Raja-raja 8: 12).
  • Tuhan Tidak Mencoba Manusia:
    “Apabila seorang dicoba, janganlah ia berkata, ‘Percobaan ini datangnya dariAllah!’ Sebab Allah tidak dapat dicoba oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencoba siapa pun.” (Injil – Yakobus 1: 13).
    Bertentangan dengan:
    “Setelah semuanya itu Allah Mencoba Ibrahim … (Injil – Kejadian 22: 1).

19. ROH KUDUS: Setiap sekte dan golongan Kristen mengklaim “Pemberian” Roh Kudus. Pemberian ini sangat murah karena 75.000. 000 orang Kristen Amerika penganut “lahir kembali” juga menyatakan memilikinya.

  • “… Dan ia (Yohanes Pembaptis) akan penuh dengan Roh Kudus, mulai dari rahim ibunya.” (Injil – Lukas 1: 15).
    Saya bahkan belum mengerti benar apa yang sesungguhnya dimaksud dengan “…dari rahim ibunya”.
    Kasihan Yesus yang harus menunggu “tiga puluh tahun” sesudah kelahirannya untuk mendapatkan pemberian Roh Kudus pada pembaptisannya yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. (Injil – Matius 3:16)
  • “… dan Elisabet penuh dengan Roh Kudus.” (Injil – Lukas 1: 41 ).
  • “Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus ” (Injil – Lukas 1: 67).
  • “Dan sesudah berkata demikian Ia mengembusi mereka dan berkata: ‘Terimalah Roh Kudus’ (Injil – Yohanes 20: 22).
    “Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.” (Injil – Markus 3: 29).

20. INCEST: “Hubungan seksual antara dua orang yang mempunyai hubungan yang sangat dekat.” (Kamus New Collins). Contohnya, antara ayah dan anak perempuannya, anak laki-laki dan ibunya, ayah dan menantu perempuannya, kakak laki-laki dan adik perempuannya, dan lain sebagainya. Perzinahan di Dalam Kitab Tuhan (?) Antara Seorang Ayah dan Anak Perempuannya:

“Pada malam itu mereka (kedua anak perempuan Lot) memberi ayah mereka (Lot) minum anggur; lalu anak perempuan yang lebih tua berhubungan seksual dengannya. Keesokan harinya berkatalah sang kakak kepada adiknya: “Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; Sebaiknya malam ini kita beri dia minum anggur lagi; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, sehingga masing masing kita akan mempunyai anak dari ayah kita.

‘Demikianlah pada malam itu juga mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu anak perempuan yang lebih muda berhubungan seksual juga dengan ayahnya; … Dengan cara ini mengandung kedua anak Lot itu dari ayah mereka.” (Injil – Kejadian 19:33-36; dalam buku aslinya Kejadian 19: 33-35).
Dari “Good News Bible in Today’s English”

Pada Injil versi yang lebih lama, seperti versi King James dan Katholik-Roma, “Hubungan Seksual” dengan samar dilukiskan dengan “Menyambung Keturunan Dari Ayah Kita.”

  • Perzinahan Antara Ibu dan Anak Laki-lakinya:
    • “Ruben (anak laki-laki tertua Yakub), pada saat ayahnya tidak ada, berhubungan seksual dengan Bilhah, gundik ayahnya …” (Injil – Kejadian 35: 22).Pada Injil versi yang lebih lama, kata “berbaring” digunakan untuk melukiskan “Hubungan Seksual”.
  • Perzinahan Antara Mertua dan Menantu Perempuannya:
    • “Ketika Yehuda melihat dia (Tamar, menantu perempuannya), disangka dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya.Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan di tepi jalan itu serta berkata: “Marilah, berapa bayaranmu, ” (ia tidak tahu bahwa perempuan itu menantunya).Perempuan itu bertanya, “Apakah yang akan kau berikan kepadaku?” (untuk berhubungan seks dengan saya)

      Jawabnya: “Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari anak kambing dombaku.”

      Perempuan itu berkata: “Asa1 engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku.”

      “… Lalu diberikannyalah semua itu kepadanya, lalu ia berhubungan seks dengannya, dan karenanya perempuan itu mengandung” (Injil – Kejadian 38: 15-18)

      “Dikutip dari Good News Bible

      Dari hubungan zinah antara ayah dan menantunya ini, lahirlah anak kembar yang kemudian menjadi nenek moyang Yesus Kristus. Lihat Matius 1: 3:

      “Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar … “

  • Perzinahan dan Perkosaan antara Kakak Laki-laki dan Adik Perempuannya:”… dan berkata kepadanya: (Tamar, adiknya; jangan campur adukkan dengan Tamar di atas) “Marilah tidur dengan aku (berhubungan seks denganku), adikku.””Tetapi gadis itu berkata kepadanya, “Tidak kakakku (Amnon, salah seorang anak laki-laki Daud), jangan perkosa aku … ”

    “Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan karena ia lebih kuat darinya, diperkosanyalah dia (adiknya), lalu tidur dengan dia.” (Injil – 2 Samuel 13: 10-14).

  • Perkosaan dan Perzinahan Secara Keseluruhan antara Anak Laki-laki dan Ibunya!
    • “Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom (anak laki-laki raja Daud) di atas Sotoh, lalu Absalom melakukan hubungan seksual dengan gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel.”
    • “… di depan mata semua orang” dalam versi King James diterjemahkan menjadi “di depan mata seluruh Israel.
    • “Hal ini sesuai dengan janji Tuhan kepada raja Daud:
      • “Beginilah firman Tuhan. Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu (Daud) yang datang dari kaum keluargamu sendiri: Aku akan mengambil istri-istrimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain (pada kenyataannya oleh anak laki-lakinya sendiri); orang itu akan tidur (melakukan hubungan seksual) dengan istri-istrimu di siang hari (dengan semua orang melihat kejadian tersebut). Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi (dengan Bath Sheba, istri Uriah), tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.” (Injil – 2 Samuel 12: 11-12).

      Anda dapat menerka darimana majalah “Penthouse” dan “Playboy” mendapatkan inspirasinya. Darimana lagi kalau bukan dari kitabnya yaitu kitab ini?

  • Variasi tipe-tipe perzinahan lainnya dapat dilihat pada Imamah 18: 8-18, 20: 11-14 dan 17-21.

21. ISMAIL ATAU ISHAK: Sering terjadi kontroversi antara umat Kristen dan umat Islam dalam hal anak Ibrahim Alaihis-salam, yaitu Ismael atau Ishak yang diberikan sebagai kurban.

Injil sangat jelas menunjukkan siapa yang diberikan sebagai kurban:

Firman-Nya (Tuhan): “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran… ” (Injil Kejadian 22: 2).

Dalam masa apa pun, hanya Ismail keturunan Ibrahim Alaihis-salam yang dapat dilukiskan sebagai “anakmu yang tunggal” karena selama 13 tahun lebih, Ismail adalah satu-satunya anak dan keturunan Ibrahim.

Dalam kitab kejadian saja, tidak kurang dari 12 kali Tuhan memberitahu bahwa Ismael adalah “anak dan keturunan” Ibrahim. Tidak ada masa dimana Ishak adalah satu-satunya anak dan keturunan Ibrahim!

Kesalahan penulisan berada di tangan bangsa Yahudi yang melakukan edit terhadap kitab Musa, seperti yang diratapi Nabi Yeremia:

“Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana dan kami mempunyai Taurat Tuhan? Sesungguhnya, Pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong.” (Injil – Yeremia 8: 8).

Ketika bangsa Yahudi diketahui mengubah bangsa Israel menjadi bangsa Ismael dengan tidak melibatkan motivasi apa pun, maka betapa mudah bagi mereka mengubah kata “anakmu yang tunggal Ismail” menjadi “anakmu yang tunggal Ishak”. Anda dapat membuktikan penyakit orang Yahudi ini di dalam Injil:

“… Amasa adalah anak seorang yang bernama Yitra seorang bangsa Israel …” (Injil – 2 Samuel 17: 25)

Bandingkan dengan:

“… dan ayah Amasa ialah Yeter (sama dengan Yitra), orang bangsa Ismail.” (Injil – 1 Tawarikh 2: 17)

22. ORANG ISRAEL: Pelacur yang tidak pernah puas

  • “Engkau bersundal juga dengan orang Asyur, oleh karena engkau (orang Israel) belum merasa puas; ya, engkau bersundal dengan mereka, tetapi masih belum merasa puas.” (Injil – Yehezkiel 16: 28).
  • Pelacuran oleh Dua Orang Perempuan Kakak beradik – Ohala dan Oholiba:
    • “… Ia birahi kepada kawan kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. (Injil – Yehezkiel 23:1-49) (New World Translation).
    • ” … sebab roh perzinahan menyesatkan mereka (Bangsa Yahudi) dan mereka berzinah meninggalkan Allah mereka.” (Injil – Hosea 4: 12, 6: 10 dan 9: 1).

23. YEHOVAH: Adalah suatu fakta yang mengagumkan bahwa jika Yehovah adalah nama Tuhan sebagaimana yang diklaim dengan tegas oleh sekte Kesaksian Yehovah, maka tak ada satupun kata ini terdapat dalam naskah asli dari 27 kitab Perjanjian Baru. Penjelasan lebih detail dapat diperoleh pada salinan gratis buku saya yang berjudul – “What is His Name?” dari IPCI.

24. YEREMIA: Ditentukan sebagai seorang nabi sebelum kelahirannya.

  • “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim (ibumu), Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Injil – Yeremia 1: 5).
  • Yeremia Dibujuk (Diperdayakan) Tuhan(?):
    • “Engkau telah membujuk (memperdaya) aku, ya Tuhan, dan aku telah membiarkan diriku terbujuk (terpedaya); Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, mereka semuanya mengolok- olokkan aku.” (Injil – Yeremia 20: 7).

25. YESUS:

  • Mu’jizat Pertamanya di Dalam Kitab Suci Injil dan Al-Qur’an:”Mengubah air menjadi anggur dalam pesta perkawinan di Kana.” (Injil – Yohanes 2: 9).Di dalam Al-Qur’an, mu’jizat pertamanya adalah ketika ia membela ibunya, sebagai seorang bayi, menghadapi tuduhan yang tidak benar dari musuh-musuhnya. (Al-Qur’an – Mariam (19): 30-33).
  • Cercaannya Dalam Menghadapi Sesepuh Kaumnya:
    • “… angkatan yang jahat dan tidak setia …” (Injil -Matius 12: 39)
    • “…orang-orang munafik…” (Injil – Matius 23: 13).
    • “…kuburan yang dilabur putih … ” (Injil – Matius 23: 27).
    • “… keturunan ular…” (Injil – Matius 23: 33).
    • Dia menyebut ibunya “Perempuan” Yohanes 2:4 sama seperti ketika dia menyebut seorang wanita pelacur, “… Hai perempuan, dimanakah mereka para penghukum?” (Injil – Yohanes 8: 10).
    • “Pangeran Kedamaian,” membanggakan bahwa dia tidak mendatangkan kedamaian di bumi tetapi api dan pertentangan!
      “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!” (Injil -Lukas 12: 49).
      “Kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.” (Injil – Lukas 12: 51).
  • (Yesus) Bukan Tuhan! Yesus tidak akan membiarkan setiap orang memanggilnya god (Tuhan), meski menggunakan huruf “g” kecil, bahkan meski memanggilnya “good” (baik).
    • “Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata, ‘Guru yang Baik, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?'”
      Jawab Yesus; “Mengapa engkau memanggilku guru yang baik, hanya satu yang baik yaitu Tuhan.” (Injil – Matius 19: 16-17)
  • [Kekuatan Bukan Miliknya (Yesus) Sendiri:
    • “Yesus mendekati mereka dan berkata, ‘Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi’ ” (Injil – Matius 28: 18).
    • “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar…” (Injil – Yohanes 5: 30).
    • “… Aku mengusir setan dengan kuasa Allah … ” (Injil – Lukas 11: 20).
    • “… Lalu Yesus menengadah ke atas(ke arah sorga) dan berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
      Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya (dengan keras), supaya mereka percaya, bahwa Engkau-lah yang telah mengutus Aku.
      Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras, “Lazarus, marilah keluar!”
      Orang yang telah mati itu datang keluar … ” (Injil -Yohanes 1l: 41-44′)
      Jadi siapa yang memberikan kehidupan kembali kepada Lazarus?
      Jawabannya adalah “Tuhan!” Karena Tuhan mendengar permohonanYesus, “selalu!”
  • Sekarang Dengarkan Kesaksian Petrus:
    • “Hai orang-orang Israel (bangsa Yahudi), dengarkanlah perkataan ini: Yesus dari Nazareth, seorang yang telah ditentukan Allah (maksudnya sebagai Nabi) dan yang dinyatakan kepadamu dengan segala kekuatan dan mu’jizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.” (Injil -Kisah Para Rasul 2: 22).
  • Apakah Lukas diberi inspirasi oleh Tuhan untuk mengatakan bahwa Yesus (AS) Adalah Anak Yusuf?
    • “Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, ia berumur kira-kira (“kira-kira” Roh Kudus tidak mengetahui dengan yakin) 30 tahun, (menurut anggapan orang), Ia adalah anak Yusuf…” (Injil Lukas 3: 23).Kata-kata “(menurut anggapan orang)” yang terlihat dalam kurung bukanlah naskah asli Yunani dari Lukas! Kata-kata ini adalah sebuah keterangan dari penterjemah. Dalam bahasa yang berbeda-beda seperti Arab, Afrika, Zulu, dan sebagainya, kata-kata “menurut anggapan orang” tetap dipertahankan di dalam terjemahan, tetapi tanda kurungnya dihilangkan. Jadi dengan menghilangkan tanda kurung tersebut kata-kata itu menjadi pernyataan Lukas, dan jika Lukas diberi ilham maka kata-kata tersebut berubah menjadi perkataan Tuhan. Inilah bagaimana mudahnya kata-kata manusia berubah menjadi kata-kata Tuhan di dalam literatur Kristen.
  • Yesus (AS), Terlalu Penuh Perhatian:
    • “Datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus …
    • Melihat itu murid-muridnya gusar dan berkata, “Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.”
    • Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka dan berkata: “Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada Ku.
    • Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.” (Injil Matius 26: 7-11 ).

26. YESUS ADALAH “TUHAN”?:

  • Tidak berkuasa
    • “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri Ku sendiri, …” (Injil – Yohanes 5: 30).
  • Dia Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentang Hari Kemudian:
    • “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malikat di sorga tidak, dan anak pun tidak, hanya Bapa saja.” (Injil – Markus 13: 32).
  • Dia Tidak Mengenal Musim:
    • “Dan dari jauh ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau ia mendapat apa-apa dari pohon itu. Tetapi waktu ia tiba di situ, ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja; sebab memang bukan musim buah Ara.” (Injil – Markus 11: 13).
  • Yesus Sebagai “Tuhan” Yang Haus?
    • “… (Yesus) berkata, ‘Aku haus’ “(Injil – Yohanes 19: 28).
  • Yesus Sebagai “Tuhan” Yang Menangis?
    • “Menangislah Yesus” (Injil – Yohanes 11: 35).
      Ingatlah bahwa ini adalah kalimat terpendek di dalam Injil! (hanya dua kata).
  • Bayangkan “Tuhan” Dicoba oleh Iblis (?)
    • “… Ia (Yesus) tinggal 40 hari lamanya, dicoba oleh iblis …” (Injil – Markus 1: 13).

27. YESUS SEORANG RASIS: Hanya diutus untuk bangsa Yahudi

  • “Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria.”
    “Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hi-lang dari umat Israel (hanya kepada bangsa Yahudi).” (Injil – Matius 10: 5-6)
  • “Jawab Yesus, ‘Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel’ (hanya kepada bangsa Yahudi).”
  • “Kemudian perempuan itu (perempuan Kanaan) mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, ‘Tuhan, tolonglah aku’.”
  • “Tetapi Yesus menjawab, ‘Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.’ (non Yahudi).” (Injil-Matius 15:24-26)

28. YESUS (SERBA-SERBI):

  • Kedatangan Yesus Yang Kedua Tidak pernah Terwujud:”Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, anak manusia (menunjuk kepada dirinya sendiri) sudah datang.” (Injil – Matius 10: 23).Murid-murid Yesus melarikan diri dan mereka menghilang, dan telah binasa selama 2000 tahun, dengan tidak ada tanda-tanda kembalinya Yesus.
  • Yesus Berbicara Menggunakan Perumpamaan Untuk Menipu Orang Yang Belum Dikenal:”… segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun mereka melihat, mereka tidak menangkap; sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti; supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun.” (Injil – Markus 4: 11-12).
  • Dasar Keimanan Yesus Adalah Rasa Benci:”Jikalau seseorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapaknya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Injil – Lukas 26).
  • Kontradiksi Petrus dan Yesus Dalam Hal Yesus Sebagai “Satu-satunya Jalan”:
    • “Kata Yesus kepadanya, ‘Akulah jalan, kebenaran hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’. “(Injil – Yohanes 14: 6).

    Bertentangan dengan:

      “Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya, ‘Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia (Allah) dan yang mengamalkan kebenaran, diterima oleh-Nya (Allah).” (Injil – Kisah Para Rasul 10: 34-35).

29. YAHUDI:

  • Kaum yang suka menentang
    • “Bahkan kamu menentang Tuhan, sejak aku mengenal kamu.” (Injil – Ulangan 9: 24).
  • Orang Yang Degil:
    • “Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu. Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-sama kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap Tuhan; terlebih lagi nanti sesudah aku mati.” (Injil – Ulangan 31: 27).
  • Budak di Mesir:
    • “Tuhan akan membawa engkau (bangsa Yahudi) kembali ke Mesir dengan kapal, melalui jalan yang telah Kukatakan kepadamu (bangsa Yahudi): Engkau tidak akan melihatnya lagi, dan di sana kamu akan menawarkan diri kepada musuhmu sebagai budak laki-laki dan budak perempuan, tetapi tidak ada pembeli.” (Injil – Ulangan 28: 68)
    • “… Sekarang Ia (Tuhan) akan mengingat kesalahan mereka (bangsa Yahudi) dan akan menghukum dosa mereka (bangsa Yahudi); mereka harus kembali ke Mesir (sebagai seorang budak).” (Injil – Hosea 8: 13).
  • Bangsa Yahudi Diganti:
    • “Sebab itu, Aku (Yesus) berkata kepadamu (bangsa Yahudi), bahwa kerajaan Allah akan diambil daripadamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu.” (Injil – Matius 21: 43).

30. KETURA: Istri ketiga Ibrahim

“Ibrahim mengambil pula seorang istri, namanya Ketura.” (Injil – Kejadian 25: 1).

Ketura menjadi istri Ibrahim adalah bertentangan dengan “Firman Tuhan” yang juga berasal dari-Nya yaitu 1 Tawarikh 1: 32, dimana Ketura dilukiskan sebagai gundik Ibrahim. Ini bukti kontradiksi lainnya dalam Injil, kecuali jika “Istri” dan “Gundik” adalah istilah yang sama.

31. PEMBUNUHAN MASAL: Di tangan bangsa Yahudi

  • “Maka sekarang bunuhlah semua anak laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh.”
    “Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu.” (Injil – Bilangan 31: 17-18).
    Dan bangsa Yahudi menyelamatkan untuk diri mereka 32.000 perawan, ayat 35; lihat juga ayat 40.
  • “Tetapi dari kota-kota bangsa itu yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kau (bangsa Yahudi) biarkan hidup apapun yang bernafas.” (Injil – Ulangan 20: 16).
  • “Mereka (bangsa Yahudi) menumpas segala sesuatu yang di kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, bahkan lembu, domba dan keledai, dengan mata pedang.” (bahkan keledai pun tidak disisakan!) (Injil -Yosua 6: 21).
  • “Dia (Yosua) tidak membiarkan apapun tetap hidup.” (Injil Yosua 10: 28)

32. MELKISEDEK: Pangeran Salem ini kehebatannya melebihi Yesus.

“Ia tidak berbapa, tidak beribu; tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, … ” (Injil – Ibrani 7: 3).

(Sifat-sifat ini hanya dimiliki Tuhan!)

33. MESSIAH: Terjemahan “Kristus”

Messiah adalah kata yang umum dalam bahasa Ibrani. Diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani menjadi “Cristos” yang di dalam bahasa Inggris baku berarti pengurapan! Di mana saja kata “pengurapan” muncul dalam terjemahan Injil berbahasa Inggris (versi apapun) kata tersebut dalam bahasa aslinya (Ibrani) adalah “Messiah”! Berikut ini beberapa contoh:

  • “Akulah Allah yang di Betel itu, dimana engkau mengurapi (messiah) tugu…” (Tugu Kristus) (Injil-Kejadian 31: ’13).
  • “Musa mengambil minyak urapan (messiah), lalu diurapinya (messiah) kemah suci…” (Minyak Kristus! dan Kemah Suci Kristus!) (Injil – Imamat 8: 10).
  • “…Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya (messiah)…” (Tanduk Kristus!) (Injil – 1 Samuel 2: 10).
  • “Kuberikan tempatmu dekat Kerub yang berjaga (diurapi -messiah)…” (Kerub Kristus!) (Injil-Yehezkiel 28: 14).
  • “… Inilah Firman-Ku kepada orang yang Ku-urapi (messiah), kepada Koresy …” (Koresy Kristus) (Injil -Yesaya 45: 1).

(Bahkan Tuhan menyebut seorang raja pagan sebagai messiah-Nya! )

34. MUHAMMAD Shallallahu Alaihi wa Sallam:

  • Nabi Tuhan yang benar berdasarkan Injil
    • ” … setiap roh (maksudnya setiap Nabi) yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah.” (Injil – 1 Yohanes 4: 2).Bandingkan dengan kitab suci Al-Qur’an surat Ali ‘Im-ran (3) ayat 45 dan banyak referensi Qur’an lainnya dimana Yesus diarahkan sebagai Kristus.
  • Nama Muhammad Disebutkan di Dalam Injil:
    • “Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya (Muhammad) menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai putra-putri Yerusalem.” (Injil -Kidung Agung 5: 16).Dalam naskah Ibrani asli, kata “Muhummedim” diterjemahkan menjadi “segala sesuatu menarik” yang pada dasarnya adalah kata Muhummed dengan tambahan “im”. Dalam bahasa Ibrani “im” digunakan untuk menyatakan jamak.
  • Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam Adalah Seorang “Penolong” Seperti Yesus Alaihis-salam.
    • “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia me-nyertai kamu selama-lamanya.” (Injil – Yohanes 14: 16).Yesus Alaihis-salam adalah penolong pertama, dan yang lain tentunya seperti dia, sama seperti Yesus, seorang manusia dan bukan Tuhan.

35. ONANISME: “Penarikan penis dari vagina sebelum ejakulasi” (Kamus “New Collins”). Istilah medisnya -“Coitus Interruptus”

“Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan (Adik Er), ‘Hampirilah istri kakakmu itu, kawinlah dengan dia … ‘

Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti (tidak dapat membawa namanya), sebab itu setiap kali ia menghampiri (berhubungan seksual dengan) istri kakaknya itu (Tamar), ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan (nama) kepada kakak-nya.” (Injil – Kejadian 38: 8-9).

36. DOSA TURUNAN:

Dogma Kristen yang menyatakan bahwa dosa diturunkan adalah bertentangan dengan semua etik, moral dan pandangan umum. Hal ini bertentangan dengan pernyataan Tuhan yang dinyatakan secara jelas:

“Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak (keturunan Adam) tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya (Adam) dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya; dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atas-nya.

Tetapi kalau orang fasik bertaubat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.” (Injil – Yehezkiel 18: 20-21).

  • Dalam Islam, pola pikir tentang dosa turunan dianggap sebagai sesuatu yang tidak konsisten dengan keadilan Allah. Bagaimana mungkin Tuhan yang adil dan penyayang membuat seorang anak yang tidak berdosa bertanggung jawab, atau paling tidak menanggung kesalahan dosa-dosa nenek moyangnya? (Steve A. Johnson)
  • Tidak ada golongan kafir yang memahami pemikiran yang begitu fantastis ini. Pemikiran yang menyatakan manusia lahir dengan dosa turunan atasnya, yang karenanya dia secara pribadi harus bertanggung jawab untuk bertobat. Dan bahwa sang Pencipta harus mengorbankan anak satu-satunya untuk menghilangkan kutukan misterius ini. (Major Yeats Brown)Yesus Alaihis-salam sendiri menyatakan bahwa anak-anak tidak berdosa dan suci, dan tidak lahir dalam keadaan berdosa, hal ini jelas sekali terlihat dalam perkataannya:
      “… Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya kerajaan Allah.” (Injil-Markus 10: 14).

37. PAULUS: Menggunakan kesempatan dengan licik dan tidak jujur:

“Baiklah, aku sendiri bukan merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi kamu katakan dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.” (Injil – 2 Korintus 12: 16).

38. BABI: Lihat “swine (babi)” di dalam indeks no. 49

39. POLIGAMI: Sulaiman yang bijaksana mempunyai 1000 istri dan gundik:

  • “Ia (Sulaiman) mempunyai 700 istri dari kaum bangsawan dan.300gundik; istri-istrinya itu menarik hatinya (daripada Tuhan)” (Injil – 1 Raja-raja 11: 3).
  • Ibrahim mempunyai istri lebih dari satu; dan juga Israel (Yakub) dan Raja Daud.Tak ada satupun perkataan yang mencela pernikahan poligami di dalam kitab suci Injil.

40. KENABIAN: Ancaman kosong

  • “Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau (Adam) makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Injil – Kejadian 2: 17).Bertentangan dengan:
  • “Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.” (Injil – Kejadian 5: 5).Mengherankan! Dalam bahasa Tuhan (?) “Pada hari” tidak berarti “pada saat itu” tetapi seabad kemudian (?).Berdasarkan kitab suci Injil, setan lebih jujur tentang konsekuensi memakan “buah terlarang” sewaktu meyakinkan Hawa .
  • “Tetapi ular itu (setan) berkata kepada perempuan Itu (Hawa): ‘Sekali-kali kamu tidak akan mati ‘. “(Injil – Kejadian 3: 4).

41. NABI (TETAPI TELANJANG):

Jika yang seperti itu adalah para pendeta, Tuhan memberkahi jemaah tersebut

  • “Setelah ia (Nuh) minum anggur, mabuklah ia, dan ia telanjang dalam kemahnya.” (Injil – Kejadian 9: 21 ).
  • “Ia (Saul) pun menanggalkan pakaiannya, dan ia pun juga kepenuhan di depan Samuel. Ia rebah terhantar dengan telanjang sepanjang hari dan malam itu. Itulah sebabnya orang berkata: Apakah juga Sau1 termasuk golongan Nabi?” (Injil – 1 Samuel 19: 24).
  • “… Betapa raja orang Israel (Daud), yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!” (Injil – 2 Samuel 6: 20).
  • “Berfirmanlah Tuhan: “Seperti hambamu Yesaya berjalan telanjang dan tidak berkasut tiga tahun lamanya tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir.” (Injil -Yesaya 20: 3-4)

42. PERKOSAAN:

  • Anak laki-laki memperkosa dan berbuat zina dengan saudara perempuannya”Tetapi Amnon (salah seorang anak Daud) tidak mau mendengarkan perkataannya (Saudara perempuannya: Tamar), dan sebab ia lebih kuat darinya, diperkosalah dia, lalu tidur (berhubungan seksual) dengan dia.” (Injil – 2 Samuel 13: 14).
  • Seorang anak laki-laki berzina dan memperkosa ibu-nya!”Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom (anak laki-laki Daud yang lainnya) di atas Sotoh, lalu Absalom menghampiri (melakukan hubungan seksual dengan) gundik-gundik ayahnya (istilah yang sama dengan “istri”, lihat Keturah pada indeks) di depan mata seluruh Israel.” (Injil – 2 Samuel 16: 22).

43. SABBATH: Penghinaan terus-menerus terhadap Tuhan di dalam Injil

“… enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ke tujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.” (Injil – Keluaran 31: 17).

Bertentangan dengan pernyataan Al-Qur’an:

“… Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Al-Qur’an-Al-Baqarah (2): 255).

44. SARAH: Kitab suci Injil bahkan tidak menghindarkan Tuhan dari fitnah hubungan haram yang ditujukan kepadanya:

Dalam kasus pembuahan Yesus Kristus, Tuhan Yang Maha Kuasa mengatur agar Maria mengandung Yesus dengan intervensi Roh Kudus, seperti dinyatakan dalam Injil:

  • “… Roh Kudus akan turun (pertanyaannya adalah, bagaimana?) atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau (bagaimana?); … ” (Injil – Lukas 1: 35).Sebaliknya di dalam kasus Ishak, Sarah mengandungnya dengan intervensi langsung dari Tuhan; seperti tertulis dalam kitab suci-Nya:
  • “Tuhan mengunjungi Sarah, seperti yang difirman-kan-Nya, dan Tuhan melakukan kepada Sarah seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sarah, … ” (Injil -Kejadian 21: 1-2).

45. PERBUDAKAN: Disetujui Tuhan

“Kamu harus membagikan mereka (para budak) sebagai milik pusaka kepada anak-anakmu yang kemudian, supaya diwarisi sebagai milik; kamu harus memperbudakkan mereka untuk selama-lamanya …” (Injil – Imamat 25: 46).

46. SODOMI: Penjelasan Injil mengapa manusia menjadi lesbian dan homoseks.

“Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk (seperti manusia dan kera) dengan melupakan Penciptanya …”

“Karena itu (penyembahan manusia dan kera) Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab istri-istri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tidak wajar (seperti lesbianisme dan sifat kebinatangan).”

“Demikian juga suami-suami … mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki (yaitu sodomi dan homoseksual), …” (Injil – Roma 1: 25-27) (The Good News Bible).

47. ANAK TUHAN: Banyak kata-kata ini di dalam Injil

  • “Anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah. (Injil – Lukas 3: 38).
  • “Maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu; siapa saja yang disukai mereka.”
    “… ketika anak-anak Allah menghampiri anak anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang- orang yang gagah perkasa di zaman purbakala; orang-orang yang kenamaan.” (Injil – Kejadian 6: 2 dan 4)
  • “… Beginilah Firman Tuhan: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung.” (Injil – Keluaran 4: 22)
  • “… Efraim adalah anak sulung-Ku.” (Injil – Yere-mia 31: 9).
  • “… Anak-Ku engkau (Daud)! Engkau telah Ku (Tuhan) peranakkan pada hari ini.” (Injil – Mazmur 2: 7).
  • “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.” (Injil – Roma 8: 14).

48. TRINITAS: Berdasarkan kepercayaan Athanasian:

“Bapa adalah Tuhan, Anak adalah Tuhan, dan Roh Kudus adalah Tuhan, dan Tuhan bukanlah tiga melainkan hanya ada satu Tuhan.”

Dalam Trinitas suci ini: “Ketiga wujud tersebut adalah Co-equal dan Co-eternal: semuanya tidak diciptakan dan Maha Kuasa.” (Ensiklopedi Katholik)

Sehingga trinitas dinyatakan menjadi: “satu Tuhan dalam tiga wujud.” Hanya ada satu ayat dalam kitab suci yang dinamakan Injil tersebut yang dengan jelas mendukung dogma Kristen ini, yaitu:

“Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah sa-tu.” (Injil – 1 Yohanes 5: 7).

Dr. C.I. Scofield, D.D. dengan didukung oleh delapan orang D.D. (Doktor Ilmu Teologi) lainnya memberikan opini dalam bentuk catatan kaki tentang ayat ini: “Secara umum disetujui bahwa ayat ini telah disisipi dan bukanlah naskah yang sah.” Para fundamentalis Kristen masih mempertahankan tulisan ini, padahal semua terjemahan modern termasuk versi standar yang telah direvisi (Revised Standard Version = RSV) telah menghilangkan kecurangan ini, sehingga menegaskan pembuktian kesalahan yang dinyatakan di dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga; padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang dikatakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (Al-Qur’an – Al Maidah (5): 73)..

Terima kasih Tuhan! Meski masih sangat perlahan, umat Kristen sedang dalam proses menemukan pemalsuan “Firman Tuhan”.

49. SWINE (BABI): Daging babi haram

  • “Daging binatang-binatang itu (antara lain babi) janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. “( Injil – Imamat 11: 8).
    Yesus memusnahkan 2000 babi untuk menyembuhkan seorang manusia
  • “Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi (yang kira-kira 2000 jumlahnya) itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.” (Injil – Markus 5: 13).

50. ANGGUR: Lihat “Alkohol” pada indeks No.05

51. PELACURAN: Lihat “orang Israel” pada indeks No.22

52. WANITA: Dilarang berbicara di dalam gereja

  • “… Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan jemaat.” (Injil- 1 Korintus 14: 34-35).
  • “Untuk memotong tangan perempuan yang menolong suaminya.” (Injil – Ulangan 25: 11-12).
  • “Suami akan berkuasa atas istrinya.” (Injil – Kejadian 3: 16).
    “Pemimpin seorang perempuan adalah seorang laki-laki.” (Injil – 1 Korintus 11: 3).
    “Seorang laki-laki dapat menjual anak perempuannya.” (Injil – Keluaran 21: 7).

53. FIRMAN TUHAN: Tidak boleh ditambah atau dikurangi

“Segala yang Ku perintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahi atau menguranginya.” (Injil – Ulangan 12: 32)

54. PEMUJAAN: Kata “pemujaan” dalam Markus 5: 6 dan di banyak tempat lainnya berarti menyembah, memuja secara berlebihan, patuh. Bandingkan ayat yang sama dengan Lukas 8:28 dimana kata “pemujaan” dinyatakan dengan “tersungkur di hadapan-Nya.”

BAGAIMANA MEMPERGUNAKAN COMBAT KIT

Pada perang salib saat ini, dunia Kristen telah meluncurkan peluru kendali “scud” (Kitab Suci Injil) dalam dua ribu macam bahasa. Untuk bahasa Arab saja mereka telah menerbitkan kitab ini dalam lima belas macam tulisan dan dialek. Hal ini secara jelas diperlihatkan pada sebuah salinan dari buku mereka – “The Gospel in many Tongues.”

Salinan manual ini memungkinkan Anda mengubah scud orang Kristen menjadi sebuah “Peluru Kendali Patriot!” Untuk mencapai maksud tersebut, Anda diharapkan melakukan sedikit latihan.

Yang pertama-tama harus Anda lakukan adalah memiliki Injil dan melekatkan buklet ini ke sampul depan bagian dalam Injil Anda dan pergunakanlah sebagai indeks. Langkah yang kedua adalah melihat-lihat melalui indeks tersebut. Dan langkah yang ketiga adalah memilih sebuah topik.

Sebagai contoh: “Incest”. Anda akan menemukan topik ini pada halaman 13. Ingat definisinya, yaitu “Hubungan seksual antara dua orang yangmempunyai hubungan yang sangat dekat,” seperti “antara ayah dan …” juga dari halaman 13.

Subyek pertama di bawah judul “Incest” mengacu kepada Kejadian 19: 33-35. Biasakan diri Anda dengan ayat-ayat ini. Lingkari ayat-ayat tersebut dengan pena merah. Di bagian atas halaman tulis dengan warna merah- “Perzinahan Antara Ayah dan Anak Perempuannya.” Di bagian bawah halaman yang sama tulis nomor halaman referensi berikutnya dalam Injil Anda, yaitu Kejadian 35: 22. Pada halaman tersebut tulis pada bagian atas -“Perzinahan antara Ibu dan Anak Laki-lakinya”- dan lingkari lagi ayat tersebut dengan warna merah. Pada bagian bawah halaman tersebut tulis nomor halaman referensi berikutnya, yaitu Kejadian 38: 15-18. Cari ayat-ayat tersebut dan lingkari dengan warna merah, dan selesaikan latihan seperti pada kasus 1 dan 2 di atas. Dengan melakukan ini berarti Anda telah siap menghadapi setiap penginjil.

Tanyakan definisi kata “Incest” kepada misionaris yang mendekati Anda. Bantu mereka dengan penjelasan. Mintalah mereka mengambil Injil dan mewarnai ayat-ayat tersebut dengan warria merah. Tanyakan kepada mereka kandungan moral cerita tersebut. Jika tidak ada sama sekali, betul, karena memang tidak bermoral!

Lakukan latihan yang serupa dengan topik yang berbe-da seperti “Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam” Gunakan sebuah pena hijauuntukjudulnya dan buat lingkaran. Untuk subyek yang “Bertentangan” gunakan sebuah pena kuning. Dengan melakukan ini berarti Anda mempunyai Injil yang penuh kode-kode berwarna yang siap digunakan menghadapi misonaris Kristen.

BERALIH MENGUASAI

Strategi Baru Umat Kristen

Setelah 15 tahun berusaha keras, akhirnya pada tahun 1992 saya mendapatkan sebuah visa untuk mengunjungi Sudan. Saya diterima oleh negara tersebut, dan melakukan sebuah ceramah keliling. Tujuan ceramah keliling ini adalah untuk mempersenjatai para saudara Muslim dalam menghadapi Misionaris Kristen yang sedang mencoba mendapatkan pengaruh di sana. Pada saat tanya jawab di akhir salah satu ceramah di Khartoum, seorang mahasiswa mengajukan pertanyaan:

“Para aktivis Kristen dari Inggris dan Amerika sering mengunjungi rumah kami di Khartoum: sebagai Muslim kita menerima mereka dengan tradisi Arab yang ramah (menjadi bagian dari keluarga tanpa formalitas).”

“Setelah duduk, Misionaris ini menanyakan apakah sebagai Muslim kami percaya pada hari pembalasan? Jawaban kami adalah ‘tentu saja!’ Mereka melanjutkan dengan per-tanyaan lain: ‘Setelah dihisab, Anda akan mendapatkan surga jika Anda pantas atau neraka jika Anda patut mendapatkannya. Anda percaya hal tersebut?’ Seperti sebelumnya, jawaban kami adalah ‘ya!’. Dalam sebuah strategi yang direncanakan dengan baik, hal ini diikuti dengan pertanyaan ketiga: ‘Di mana letaknya surga Anda ini, di bumi atau di langit? Apa yang dikatakan Al-Qur’an Anda? Kami ingin tahu jawaban Anda.”

Penyelidikannya ada dalam pertanyaan “Apa yang dikatakan Al-Qur’an Anda?” Jika jawaban Anda “Dibumi,” dia akan bertanya, “Tunjukkan pada saya! (maksudnya dalam Al-Qur’an).” Jika Anda menjawab “Di langit” dia sudah siap dengan pertanyaan yang sama, “Tunjukkan pada saya!” Lawan Anda sudah terlatih dan dipersenjatai dengan baik. Dia telah mempelajari kliennya dengan baik. Dia telah menemukan bahwa 90% Muslim, meski mereka mempunyai pilihan, apakah untuk “Bumi” atau “Langit”, mereka tidak akan dapat menunjukkan ayat yang spesifik dalam Al-Qur’an yang mendukung pendapat mereka. Ini tepat sekali dengan pengakuan yang diinginkannya dari Anda. Sekali mengakui ketidak mampuan Anda dalam membuktikan ayat Al-Qur-‘an, maka dia akan membentangkan jebakan dan berkata, “Ijinkan saya memperlihatkan kepada Anda apa yang dikatakan Injil.” Dia telah memberikan kesempatan pertama kepada Anda untuk menjelaskan kepadanya ayat Al-Qur’ an. Dan karena Anda gagal; secara moral Anda wajib mendengarkan penjelasannya. Sebuah permintaan yang sopan agar Anda mendengarkannya, dan kita sebagai Muslim adalah orang-orang yang sopan.

Setelah memaksa Anda menjadi patuh tidak berdaya, dia pergi dengan meninggalkan sebuah brosur yang indah dengan teknik pewarnaan yang meriah. Sebuah brosur yang berjudul “Bagaimana menemukan jalan menuju Surga” dalam sebuah bahasa pilihan Anda.

Pertanyaannya adalah: Apakah jawaban Al-Qur’an terhadap teka-teki Kristen tersebut: Apakah surga umat Islam di bumi atau di langit?”

Kepada para hadirin di Khartoum saya berterus terang mengaku bahwa jika pertanyaan tersebut diajukan kepada saya, saya harus mengatakan dengan jujur terhadap lawan Kristen tersebut bahwa “Saya tidak tahu.” Saya akan mengakui bahwa saya malu pada diri sendiri. (Sampai saat ini saya belum menemukan jawaban Al-Qur’ an tentang hal tersebut).

Setelah menyerah, kita harus beralih menguasai musuh. Saya akan mengatakan kepadanya bahwa saya tidak mengetahui Al-Qur’an sebaik yang seharusnya, “Saya mengakuinya, tetapi apakah Anda mengetahui Injil Anda?” Dia terlalu sombong untuk menjawab, “Tidak” Dia memegang sebuah Injil di tangannya. Dia telah dipersenjatai dengan baik. Saya akan memintanya, “Dapatkah saya melihat Injil Anda?” Misionaris tersebut akan sangat gembira dengan permintaan tersebut. Anda menolongnya dalam menjalankan misi mereka. Saya membuka kitab pertama Injil yang dinamakan Kejadian. (Injil Katholik Roma memiliki 73 kitab di dalamnya, sedangkan Protestan mempunyai 66 kitab). Keterangan lebih lanjut dapat Anda baca dalam bagian 3 buku ini.

Saya menyerahkan kembali Injil tersebut dengan posisi terbuka pada kitab Kejadian pasal 19 dan menunjukkan ayat 30, kemudian memintanya membaca dengan keras agar saya dapat mendengarnya. Dia terlalu pintar untuk melakukan hal tersebut. Dia dilatih untuk tidak mengikuti instruksi Anda tetapi membaca hanya yang telah dipilihnya. Dia mengamati ayat tersebut, lalu tersenyum “licik”. Dia akan mengalihkan permasalahan. Tanyakan kepadanya, “Ada apa? Apakah itu bukan kitab Tuhan?” Dia berkata, “Ya.” Maka bacalah! Jika dia membaca, apa yang dibacanya? Saya memberikan kepada para pendengar intisari ayat ini dan ayat 15-18 pasal 38 serta juga ayat 22 pasal 35 pada kitab Kejadian yang sama, dengan memberi pertanyaan kepada penginjil tersebut “Apa kandungan moralnya?” “Apa kandungan moral dari semua ayat (cerita) ini?”

Kita menceritakan kepada anak-anak kita berbagai anekdot, dongeng (Rubah dan Anggur, Serigala dan Anak Biri-biri, Anjing dan Bayangannya, dan lain-lain”), tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada mereka. Di balik cerita ini ada sebuah kandungan moral. Kita mengajari anak-anak agar jangan seperti rubah yang serakah, yang ketika tidak bisa meraih serumpun anggur lalu berkata bahwa “Anggur tersebut asam.” Jangan seperti anjing serakah, yang ketika melihat bayangannya dalam air kemudian melepaskan tulang yang berada dalam mulutnya untuk mendapatkan tulang yang berada pada anjing yang dilihatnya dalam bayangan tersebut. Ada sebuah pesan moral di balik cerita-cerita ini! Oleh karena itu, apakah nilai moral di balik, ‘Anak perempuan menggoda ayah mereka, bermalam- malam dan mendapatkan anak haram melalui ayah mereka.” (Kejadian 19: 30-36) atau “Seorang anak laki-laki berhubungan dengan ibunya.” (Kejadian 35: 22) atau juga “Seorang ayah berhubungan dengan menantunya sehingga memperoleh anak kembar dari menantunya tersebut.” (Kejadian 38: 15-18)? Jika tidak ada pelajaran moral yang dapat dipelajari dari penggambaran pornografi dalam apa yang dinamakan “Kitab Tuhan” ini, maka semua itu tidak bermoral!

Tak diragukan lagi, para pendengar akan tergetar hatinya dengan cara beralih menguasai dalam menghadapi misionaris Kristen.

Combat Kit

Dalam perjalanan pulang kembali ke Afrika Selatan, saya menulis sebuah artikel bagaimana menghadapi misionaris yang datang mengganggu umat Islam di rumah-rumah mereka. IPCI menerbitkan 100.000 salinan manual ini –“Combat Kit“– yang didistribusikan secara gratis di seluruh dunia. Dapatkan salinan gratis dari Islamic Propagation Centre International (IPCI), 124 Queen Street, Durban 4001 South Africa Telp (27-31)3060026, Fax (27-31) 3040326.

Salinan ini adalah sebuah buku instruksi, dan bukan untuk hiasan. Segera setelah Anda mendapatkannya, lihatlah indeks pada halaman satu dan ikuti instruksi-instruksi yang terdapat pada halaman dua.

Untuk memulai latihan, Anda membutuhkan Injil. Jika Anda tidak memiliki, maka belilah sebuah Injil dalam bahasa pilihan Anda, sebaiknya Versi King James (KJV= King James Version).

Saya meminta murid saya membuka sampul depan Injil yang mereka miliki dan meminta agar mereka menempelkan salinan “Combat Kit” secara permanen ke Injil tersebut. Jika tidak, salinan manual tersebut mudah tercecer atau hilang. Begitu “Combat Kit” melekat di tempatnya, murid tersebut siap untuk melakukan langkah pertama. Saya memintanya membuka indeks pada halaman satu. Sewaktu melihat-lihat topik yang ada di dalamnya, mata kami berhenti pada item 16, yaitu: “Perzinahan: Tipe-tipe perzinahan di dalam Injil … halaman 13″

PERJANJIAN BARU JUGA MEMBENARKAN

Baptis Bertentangan Dengan Yesus

Pada Perjanjian Baru, kita temukan bahwa orang-orang Yahudi masih mengharapkan terpenuhinya ramalan “Seorang seperti Musa”, lihat Yohanes 1:19-25. Ketika Yesus menyatakan sebagai Mesias dari orang-orang Yahudi, mereka mulai bertanya dimana Elia? Orang-orang Yahudi mempunyai sebuah ramalan paralel bahwa sebelum kedatangan Mesias, Elia harus datang terlebih dahulu pada kedatangannya yang kedua. Yesus menyatakan kepercayaan Yahudi ini:

“… Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan Aku berkata kepadamu, ‘Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia’, … Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.” (Injil – Matius 17: 11-13)

Menurut Perjanjian Baru, bangsa Yahudi bukanlah orang-orang yang menerima begitu saja kata-kata siapa pun yang akan menjadi Mesias. Dalam penyelidikannya mereka mengalami kesulitan yang hebat dalam menemukan Mesias yang benar. Dan, kitab Yohanes menyatakan, “Dan inilah kesaksian Yohanes,” (pembaptis) “Ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia, ‘Siapakah engkau?’ Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya, Aku bukan Mesias’.” (Hal ini wajar karena tidak mungkin ada 2 Mesias pada saat bersamaan. Jika Yesus adalah Mesias maka Yohanes tidak mungkin Mesias!)

Dan, mereka bertanya kepadanya, “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?”

Dia menjawab, “Bukan!”

Di sini Yohanes Pembaptis bertentangan dengan Yesus! Yesus menyatakan bahwa Yohanes adalah Elia dan Yohanes menyangkal bahwa dia adalah yang dimaksud oleh Yesus. Satu dari dua (Yesus atau Yohanes) dilarang Tuhan! Benar-benar tidak berbicara kebenaran. Pada kesaksian Yesus sendiri, Yohanes Pembaptis adalah nabi terbesar bangsa Israel:

Aku berkata kepadamu, “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis …” (Injil – Matius 11: 11)

Kita umat Islam mengetahui bahwa Yohanes Pembaptis adalah Nabi Yahya Alaihis-salam. Kita memuliakannya sebagai nabi yang benar dari Allah. Nabi Suci Yesus, kita kenal sebagai Isa Alaihis-salam, dia juga dimuliakan sebagai utusan yang hebat dari Yang Maha Kuasa. Bagaimana kami umat Islam menyatakan salah satu dari mereka berbohong? Kita tinggalkan masalah antara Yesus dan Yohanes agar dipecahkan oleh umat Kristen, karena kitab suci mereka mengandung banyak ketidak sesuaian yang telah mereka sembunyikan sebagai “pernyataan gelap tentang Yesus”. Kami umat Islam sangat tertarik dengan pertanyaan terakhir yang ditujukan kepada Yohanes Pembaptis oleh orang-orang Yahudi, “Engkaukan Nabi itu? Dia menjawab, “Bukan!” (Injil – Yohanes 1: 21)

Tiga Pertanyaan

Silahkan perhatikan bahwa terdapat 3 pertanyaan yang jelas dan berbeda, ditujukan kepada Yohanes Pembaptis dan 3 buah jawaban “tidak” yang tegas dari Yohanes. Sebagai ikhtisar:

  1. Apakah engkau Mesias?
  2. Apakah engkau Elia?
  3. Apakah engkau nabi itu?

Tetapi umat Kristen yang berpengetahuan, entah bagaimana hanya melihat 2 pertanyaan diterapkan di sini.Untuk menjelaskan keragu-raguan bahwa orang-orang Yahudi benar-benar mempunyai tiga ramalan terpisah dalam fikiran mereka ketika mereka menanyai Yohanes Pembaptis. Mari kita baca bantahan orang-orang Yahudi, pada ayat-ayat berikut: .

“Mereka bertanya kepadanya, katanya, ‘Mengapa engkau membaptis, jika engkau bukan Mesias, bukan Elia dan bukan nabi itu?” (Injil – Yohanes 1: 25)

Orang-orang Yahudi sedang menunggu terpenuhinya 3 ramalan yang jelas: Pertama, kedatangan Mesias. Kedua, kedatangan Elia dan ketiga, kedatangan nabi itu.

“Nabi Itu”

Jika kita lihat Injil manapun yang mempunyai indeks atau referensi silang, maka kita akan menemukan dalam catatan pinggir pada halaman dimana kata-kata “Nabi Tersebut” atau “Nabi Itu” dalam Yohanes 1: 25 bahwa kata-kata ini mengacu pada ramalan di ulangan 18:15 dan 18. Dan, bahwa “Nabi Itu” – “Nabi Seperti Musa” – ‘Like unto Thee’ telah dibuktikan dengan bukti yang berlimpah bahwa Ia itu adalah Muhammad dan bukan Yesus!

Kami umat Islam tidak menyangkal bahwa Yesus adalah “Mesias”, yang diterjemahkan sebagai “Kristus”. Kami tidak mempertentangkan “ribuan dan satu ramalan” yang banyak dikatakan umat Kristen pada Perjanjian Lama yang meramalkan kedatangan Mesias. Apa yang kami katakan adalah Ulangan 18:18 tidak mengacu pada Yesus tetapi itu adalah sebuah ramalan yang jelas tentang Nabi Suci Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Dominee, dengan sangat sopan berpisah dengan saya sambil mengatakan bahwa ini adalah diskusi yang sangat menarik dan dia akan sangat senang jika suatu hari saya datang dan berbicara kepada jamaahnya dengan tema tersebut. Satu setengah dasawarsa telah berlalu sejak itu, tetapi saya masih tetap menunggu hak tersebut. Saya yakin Dominee bersungguh-sungguh sewaktu dia menawarkan, tetapi dia mungkin keras kepala dan siapa yang mau kehilangan domba-dombanya?

Ujian Pahit

Kepada domba-domba kristus saya berkata, “Mengapa tidak menerapkan ujian pahit yang Tuhan kehendaki sendiri agar diterapkan kepada siapa saja yang akan menjadi penuntut kenabian?” Dia telah berkata: “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik … dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” (Injil – Matheus 7: 16-20).

Mengapa Anda takut menerapkan uji coba ini terhadap ajaran Muhammad? Kamu akan mendapatkan dalam Perjanjian Lama Tuhan –Kitab Suci Al-Qur’an– pemenuhan ajaran Musa dan Yesus yang benar, yang akan membawa kebahagian dan kedamaian yang diinginkan kepada dunia. “Jika seorang manusia seperti Muhammad dianggap kediktatoran dunia modern, dia akan berhasil memecahkan masalah-masalah yang akan membawa dunia kepada kedamaian dan kebahagiaan yang dibutubkan.” (George Bernard Shaw)

Yang Teragung

Majalah mingguan “TIME” edisi 15 Juli 1974 memuat opini-opini pilihan dari sejumlah sejarawan, penulis, kaum militer, pengusaha dan lainnya tentang masalah-masalah: “Siapa pemimpin besar dalam sejarah?” Beberapa mengatakan, Hitler; lainnya mengatakan, Gandhi, Budha, Lincoln dan yang disenangi lainnya. Tetapi Jules Masserman, seorang psikoanalis Amerika, membuat batas yang tegas dan memberi kriteria yang benar untuk menilai.

Dia berkata, “Pemimpin harus memenuhi 3 fungsi:

  1. Menyediakan petunjuk yang mensejahterakan,
  2. Menyediakan sebuah organisasi sosial di mana rakyat merasa relatif aman, dan
  3. Menyediakan mereka satu set keyakinan.”

Dengan 3 kriteria di atas dia meneliti sejarah dan menganalisanya: Hitler, Pasteur, Caesar, Musa, Confucius dan banyak lagi dan akhirnya menyimpulkan:

“Orang-orang seperti Pasteur dan Salk adalah pemimpin pada pengertian pertama. Orang-orang seperti Gandhi dan Confucius pada satu sisi serta Alexander, Caesar dan Hitler pada sisi lain adalah pemimpin pada pengertian yang kedua dan mungkin yang ketiga. Yesus dan Budha hanya masuk pada kategori ketiga saja. Boleh jadi pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, seorang yang menggabungkan ketiga fungsi tersebut, sedangkan untuk tingkatan yang lebih rendah adalah Musa.”

Berdasarkan standar obyektif yang dibuat Profesor Universitas Chicago, yang saya yakin adalah seorang Yahudi, Yesus dan Budha tidak termasuk dalam gambaran “Pemimpin-pemimpin besar umat manusia”, tetapi dengan sebuah kebetulah yang aneh, grup Musa dan Muhammad bersama-sama menambah bobot lebih jauh terhadap argumen bahwa Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa: Ulangan 18: 18 Like unto Thee -Seperti Musa!

Yang terhormat Pendeta James L. Dow dalam Collins Dictionary of the Bible memberi bukti lebih jauh, bahwa Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa: “Sebagai negarawan dan pemberi hukum, Musa adalah pencipta orang-orang Yahudi. Dia menemukan percampuran yang tidak tepat dari bangsa Semit, tidak ada satu pun dari … “Satu-satunya orang dalam sejarah yang dapat dibandingkan kepadanya adalah Muhammad.” (Pendeta James L. Dow)

Sebagai kesimpulan, saya akhiri dengan sebuah kutipan dari seorang pendeta Kristen, komentator Injil, yang kemudian diikuti perkataan Tuhannya:

“Kriteria utama dari nabi yang benar adalah karakter moral pengajarannya.” (Prof. Dummelow )

“Dari buahnya kita akan mengetahui mereka.” (Yesus Kristus)

Marilah Kita Bermusyawarah Bersama-sama

“Katakanlah, ‘Hai Ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang Iain sebagai sesembahan selain Allah’. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: ‘Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)’.” (QS. Ali ‘Imran:64)

“Ahli kitab” adalah sebutan penghormatan yang diberikan kepada orang-orang Yahudi dan Kristen di dalam Kitab Suci Al-Qur’an. Di sini umat Islam diperintahkan untuk mengajak -“Hai Ahli kitab!”- Hai orang-orang yang berilmu! Hai orang-orang yang menyatakan sebagai penerima wahyu, kitab suci; Marilah bermusyawarah bersama-sama mencapai konsep yang sama – “bahwa kita beribadah tidak kepada yang lain kecuali Allah, karena tidak ada selain Allah yang layak untuk disembah, bukan karena” …Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan Bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.” (Injil – Keluaran 20:5) Tetapi karena dia Tuhan dan pemberi harapan kita, penyusun dan pendukung kita, patut untuk semua pujian, doa dan ketaatan.

Secara abstrak orang-orang Yahudi dan Kristen akan setuju terhadap ketiga hal di dalam ayat Al Qur’an itu. Dalam prakteknya mereka gagal. Terlepas dari penyelewengan ajaran dari kesatuan atas satu Tuhan yang benar (Allah Subha-nahu wa Ta’ala) ada pertanyaan tentang kependetaan suci, (hal ini juga diturunkan di antara kaum Yahudi), seperti jika seorang manusia belaka –Cohen, atau Paus, atau Pendeta, atau Brahma– dapat menyatakan keunggulan terpisah dari pengetahuan dan kemurnian hidupnya, atau dapat berdiri di antara manusia dan Tuhan dalam beberapa pengertian khusus. Islam tidak mengenal kependetaan.

Keyakinan Islam diberikan kepada kita di sini dalam sebuah bentuk singkat:

“Katakanlah (hai orang orang mu’min), ‘Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabbnya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya’.” (QS. Al-Baqarah: 136).

Posisi umat Islam jelas. Seorang Muslim tidak menyatakan mempunyai sebuah agama khusus untuk dirinya sendiri. Islam bukanlah agama suatu golongan atau etnis. Dalam pandangannya semua agama adalah satu, karena kebenaran adalah satu: Islam adalah agama yang sama dengan agama yang telah disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu. (QS. Asy-Syuura: 13). Semua kitab-kitab tersebut mengajarkan kebenaran. Intinya adalah kesadaran akan kehendak dan rencana Allah serta ikhlas dalam ketaatan atas rencana itu. Jika seseorang menginginkan sebuah agama selain itu, dia menyalahi kodratnya, dan menyalahi keinginan dan rencana Allah. Seperti tidak seorang pun dapat mengharap petunjuk, padahal ia dengan pertimbangan mendalam telah meninggalkan petunjuk.

—————————————————————–

The Choice Islam and Christianity
Judul edisi Indonesia: Dialog Islam Kristen
Pengarang: Ahmeed Deedat
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar, Jakarta
Cetakan I: Juni 1999, Cetakan II: September 1999 (Revisi)
(Versi online dilakukan oleh jrm@detik.com September 2000)

KEBANGKITAN KEMBALI, SETELAH TERBARING

Lebih Aneh Dibanding Cerita Fiksi

Dengan semua kemajuan di bidang kesehatan sejak jaman Yesus, dengan peralatan yang modern yang kita punya sekarang ini, ratusan orang setiap hari telah bisa dinyatakan ‘meninggal’. Sewaktu menulis buku ini, saya ingat cerita tentang Mr. Barnabas yang hidup kembali sewaktu sedang dibawa menuju kamar mayat, setelah dinyatakan meninggal oleh dokter-dokter yang memiliki peralatan medis modern. Berita itu bagaikan suatu kejutan di tahun baru 1984. Juga ada kejutan lain dari Ripley’s “BELIEVE IT OR NOT” tentang hal yang sama yang terjadi di tahun 1886. Tulisan mengenai orang-orang yang kembali dari kematian selalu menarik. Di bawah ini ada daftar tulisan-tulisan tersebut.

Bangkit KembaIi Atau Sadar Kembali?

  1. Seorang anak perempuan yang telah ‘meninggal’ menceritakan bagaimana dia bisa kembali hidup (setelah 4 hari) – (Daily News 15/11/55).
  2. Seorang laki-laki meninggal selama 2 jam: masih hidup- “Keajaiban” mengherankan para dokter – (Sunday Tribune 27/3/60).
  3. Dia meninggal selama 4 menit – Jantungnya berhenti berdenyut tetapi dia tetap hidup (Sunday Express 23/7/61).
  4. Dia tidak tahu bahwa dia telah mati selama 90 detik – (Cape Argus 16/3/61).
  5. Dr Hitge kembali dari kematiannya- (Cape Argus 4/5/61).
  6. Peti mati bergerak – Seorang anak muda nyaris kabur sewaktu sedang dikuburkan dan hidup kembali- (Sunday Tribune 13/5/62).
  7. Kembali dari kematian – Setelah dianggap meninggal selama 2 hari – (Post 25/7/65)
  8. “Mayat” berkedip saat akan dimakamkan – Dokter telah menulis sertifikat kematian (Daily News 25/3/75).
  9. “Dianggap meninggal” -Toddler hidup kembali setelah perjuangan panjang untuk bangkit kembali- (Natal Mercury 5/12/82).
  10. Apakah dia mati atau hidup? – Dilema yang dihadapi dokter-dokter ahli transplantasi – (Sunday Tribune 17/ 7/83)
  11. Dikocok dan diaduk – Dinyatakan meninggal karena terlalu banyak minuman keras selama Natal – (Daily News3/1/84).

Daftar di atas tentunya kurang lengkap tanpa foto suatu klub eksekutif dimana para anggotanya adalah orang-orang yang telah mati dan hidup kembali! Jika semua yang terjadi pada Yesus “sesuai dengan apa yang dikatakan Kitab Suci” maka dia bisa menjadi anggota senior dari klub tersebut.

DELAPAN ARGUMEN YANG TAK TERBANTAH

1. Ayah dan Ibu

Musa mempunyai seorang ayah dan seorang ibu. Muhammad juga mempunyai seorang ayah dan seorang ibu. Tetapi Yesus hanya mempunyai seorang ibu, dan ayahnya bukan seorang manusia. Apakah hal ini benar?”

Dia berkata, “Ya.”

Saya berkata, “Daarom is Jesus nie soos moses nie, maar Muhummed is soos moses!” artinya: “Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa!” (Sejak saat ini pembaca akan menyadari bahwa saya menggunakan bahasa Afika hanya bertujuan untuk latihan. Saya harus menghentikan penggunaannya dalam penjelasan ini).

2. Kelahiran Ajaib

Musa dan Muhammad lahir secara normal dan alamiah, yaitu melalui percampuran fisik antara seorang pria dan wanita, tetapi Yesus diciptakan dengan sebuah keajaiban istimewa. Dalam Kitab Matius 1: 18

“… sebelum mereka (Yusuf dan Maria) hidup sebagai suami istri, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus …”

Dan, Lukas mengatakan bahwa ketika berita gembira atas kelahiran anak suci tersebut diberitahukan kepada Maria, dia memberi alasan:

“… bagai-mana hal itu mungkin terjadi, sedangkan aku belum bersuami? Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinnggi akan me-naungi engkau …” (Lukas l: 34-35).

Kitab Suci Al-Qur’an menegaskan kelahiran Yesus yang ajaib tersebut dalam istilah yang mulia dan luhur dalam menjawab pertanyaan yang logis dari Maria:

“Ya Rabbku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun?”Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah” lalu jadilah dia.”(QS. Ali Imran: 47).

Bukanlah menjadi keharusan bagi Allah untuk menanam benih pada seseorang atau binatang. Jika Dia menghendakinya itu pasti akan terjadi. Ini adalah konsep umat Islam pada kelahiran Yesus. (Ketika saya rnembandingkan versi Al-Qur’an dan Injil tentang kelahiran Yesus kepada pendeta Dunkers, pemimpin masyarakat penginjil, di kota terbesar kami ini, dan ketika saya bertanya, “Versi mana yang lebih Anda sukai untuk diberikan kepada anak perempuan Anda, Al-Qur’an atau Injil?”

Pria tersebut menundukkan kepalanya dan menj awab, “Versi Al-Qur’an.”

Dengan cepat saya berkata kepada Doominee, “Apakah benar kelahiran Yesus yang ajaib berlawanan dengan kelahiran Musa dan Muhammad yang alami?”

Dia menjawab dengan bangga, “Ya!”

Saya berkata, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa tetapi Muhammad seperti Musa”.

Dan, Tuhan berkata kepada Musa pada Ulangan 18: 18 “Like unto thee” (Seperti kamu, seperti Musa) dan Muhammad seperti Musa.

3. Ikatan Perkawinan

Musa dan Muhammad menikah dan mempunyai anak, tetapi Yesus tetap menjadi seorang bujangan selama hidupnya. “Apakah hal ini benar?” saya bertanya kepada Dominee.

Dominee menjawab: “Ya.”

Saya berkata, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa”

4.Yesus Ditolak Oleh Kaumnya

Musa dan Muhammad diterima sebagai nabi oleh kaumnya dalam kehidupan mereka. Tidak ada keraguan bahwa orang-orang Yahudi terus menerus memberi kesulitan kepada Musa, tetapi sebagai bangsa secara keseluruhan, mereka mengetahui bahwa Musa adalah utusan Allah yang dikirim untuk mereka. Orang-orang Arab juga membuat kehidupan Muhammad menjadi menderita. Beliau sangat menderita akibat ulah mereka. Setelah 13 tahun berda’wah di Makkah, beliau harus pindah dari kota kelahirannya.

Tetapi sebelum kematiannya, bangsa Arab secara keseluruhan telah menerimanya sebagai utusan Allah. Tetapi berdasarkan Injil

“Dia (Yesus) datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerimanya.” (Yohanes 1: 11).

Dan bahkan sampai hari ini, setelah 2000 tahun, kaumnya –orang-orang Yahudi, secara keseluruhan telah menolaknya. “Apakah hal ini benar?” saya bertanya kepada Dominee.

Dominee berkata, “Ya.”

Saya berkata; “Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa.”

5. Kerajaan “Dunia Lain”

Musa dan Muhammad adalah nabi dan juga raja. Nabi berarti seorang manusia yang menerima wahyu untuk menunjuki manusia dan menyampaikan petunjuk ini kepada ciptaan Allah seperti yang diterimanya tanpa ada penambahan atau pengurangan. Raja adalah seorang manusia yang mempunyai kekuasaan atas hidup dan mati rakyatnya. Tidaklah penting apakah orang tersebut mengenakan mahkota atau tidak, atau apakah dia mengenakan pakaian raja; Jika seseorang mempunyai hak untuk memberikan hukuman mati -Dia adalah raja-. Musa memiliki kekuasaan tersebut. Ingatkah Anda orang Israel yang pada hari Sabbath ditemukan sedang mengumpulkan kayu bakar, dan Musa menghukum mati orang tersebut dengan dilontari batu? (Bilangan 15: 36). Terdapat tindakan kejahatan lainnya yang disebutkan dalam Injil yang karenanya Musa memberikan hukuman mati pada orang-orang Yahudi tersebut. Begitu juga Muhammad, beliau memiliki kekuasaan atas hidup dan mati kaumnya. Pada Injil terdapat beberapa contoh orang-orang yang hanya diberi kenabian, tetapi tidak dalam posisi untuk menerapkan petunjuk mereka. Beberapa orang suci Tuhan yang tidak berdaya menghadapi penolakan yang keras atas pesan yang disampaikan mereka ini adalah nabi Lot, Jonah, Daniel, Ezra dan Yohanes Pembaptis. Mereka hanya dapat menyampaikan pesan, tetapi tidak dapat memaksakan hukuman. Sayangnya nabi suci Yesus juga termasuk kategori ini. Para penginjil Kristen dengan jelas membenarkan hal ini: Ketika Yesus diseret sebelum Gubernur Roma (Pontius Pilate) menuduhnya sebagai pendusta, Yesus membuat sebuah pernyataan meyakinkan dalam pembelaannya untuk menyangkal tuduhan yang salah:

“Jawab Yesus, ‘Kerajaanku bukan dari dunia ini; Jika kerajaanku dari dunia ini, pasti hamba-hambaku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku bukan dari sini. ” (Yohanes 18: 36).

Hal ini meyakinkan Pilatus (seorang penyembah berhala) dengan pemikiran bahwa Yesus tidak sepenuhnya berkuasa atas kemampuan ruhaninya, dia tidak menganggapnya orang yang membahayakan pemerintahannya. Yesus hanya menuntut sebuah kerajaan spiritual, dengan kata lain dia hanya menyatakan sebagai seorang nabi. “Apakah hal ini benar?” saya bertanya kepada Dominee.

Dominee menjawab, “Ya.”

Saya berkata, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa.”

6. Tak Ada Hukum Baru

“Musa dan Muhammad membawa hukum dan aturan baru untuk kaumnya. Musa tidak hanya memberi 10 perintah Allah kepada orang-orang Israel, tetapi hukum-hukum peribadatan yang sangat luas sebagai petunjuk kaumnya. Muhammad datang kepada sebuah kaum yang sangat bodoh dan biadab. Mereka menikahi ibu tirinya, menguburkan anak perempuannya hidup-hidup, mabuk-mabukan, berzina, menyembah berhala dan berjudi dari hari ke hari. Gibbon melukiskan orang-orang Arab sebelum Islam dalam Decline and Fall of the Roman Empire (Kemunduran dan Keruntuhan Kekaisaran Romawi.), “Kebrutalan manusia, hampir tanpa perasaan, sulit dibedakan keburukannya dari sisa-sisa penciptaan hewan.” Sukar mendapatkan sesuatu yang membedakan antara manusia dan hewan pada saat itu. Mereka adalah hewan dalam wujud manusia.

Dari kebiadaban yang hina ini, Muhammad mengangkat mereka, dalam kata-kata Thomas Carlysle,

“Menjadi pembawa obor penerangan dan pelajaran. Bagi bangsa Arab ini adalah kelahiran dari kegelapan menjadi cahaya. Untuk pertama kalinya Arab menjadi hidup karenanya. Masyarakat penggembala yang miskin, mengembara tidak dikenal di padang pasir sejak penciptaan dunia. Perhatikan, tidak dikenal menjadi terkemuka di dunia, yang kecil telah tumbuh menjadi dunia besar. Dalam satu abad kemudian Granada telah berada di tangan bangsa Arab dan Delhi di tangannya yang lain. Pandangan sekilas dalam keberanian, kemegahan, dan cahaya kecerdasan, Arab menyinari bagian yang besar dari dunia… “

Kenyataannya adalah Muhammad memberi-kan kaumnya sebuah hukum dan peraturan yang belum pernah dimiliki mereka sebelumnya.

Mengenai Yesus, ketika orang-orang Yahudi merasa curiga terhadapnya bahwa ia mungkin seorang penipu dengan tujuan menyesatkan ajaran mereka, Yesus mengambil penderitaan untuk meyakinkan mereka bahwa dia tidak datang dengan agama baru. Tidak ada hukum baru dan tidak ada peraturan baru. Saya kutip kata-katanya:

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau meniadakan kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi’. “(Matius 5: 17-18).

Dengan kata lain, dia tidak datang dengan hukum atau aturan baru. Dia datang hanya untuk menggenapi hukum lama. Hal inilah yang diberikannya kepada orang-orang Yahudi untuk dimengerti. Kecuali jika ia sedang mencoba menggertak orang-orang Yahudi, agar menerimanya sebagai utusan Allah dan dengan dalih mencoba memasukkan aga-ma baru kepada mereka. Tidak! Utusan Tuhan ini tidak akan pernah berusaha dengan curang untuk menumbangkan agama Tuhan. Dia dengan sendirinya mematuhi hukum. Dia mematuhi perintah-perintah Musa, dan menghormati hari Sabbath. Tidak ada kesempatan seorang Yahudi menunjukkan jari padanya dan berkata, “Mengapa kamu tidak puasa” atau “Mengapa kamu tidak mencuci tanganmu sebelum membelah roti”. Yesus menuduh mereka selalu mengatakan bertentangan dengan muridnya, tetapi tidak pernah berten-tangan dengannya. Hal ini karena sebagai seorang Yahudi yang baik, ia menghormati hukum-hukum nabi yang mendahuluinya. Singkatnya, ia tidak menciptakan agama baru dan tidak membawa hukum baru seperti Musa dan Muhammad.

“Apakah hal ini benar?” Saya bertanya kepada Dominee.

Dan, ia menjawab, “Ya.”

Saya berkata, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa.”

7. Bagaimana Mereka Pergi

Musa dan Muhammad meninggal dalam kematian yang wajar, tetapi menurut agama Kristen, Yesus dengan kejam dibunuh di tiang salib. “Apakah hal ini benar?” saya bertanya kepada Dominee.

Dominee menjawab, “Ya.”

Saya menegaskan, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa.”

8. Surga Sebagai Tempat Kediaman

Musa dan Muhammad terbaring dikubur dalam bumi, tetapi menurut Anda, Yesus beristirahat di surga. “Apakah hal ini benar?” saya bertanya kepada Dominee. Dominee setuju.

Saya berkata, “Karena itu Yesus tidak seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa.”

—————————————————————

The Choice Islam and Christianity
Judul edisi Indonesia: Dialog Islam Kristen
Pengarang: Ahmeed Deedat
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar, Jakarta
Cetakan I: Juni 1999, Cetakan II: September 1999 (Revisi)
(Versi online dilakukan oleh jrm@detik.com September 2000)

PENGADILAN TERHADAP YESUS

Pergi Ketika Dibutuhkan

Dalam sejarah dunia, tidak ada pengkhianatan yang menjijikkan seperti yang terjadi pada Yesus. Dari awal sampai akhir, Yesus menerima tanggapan yang buruk dari orang-orang yang dipilihnya. Profesor Momerie dengan ringkas menyimpulkan sikap murid-murid Yesus itu terhadap gurunya:

“Murid-murid Yesus selalu salah mengerti terhadap dirinya dan kerjanya. Menginginkan dia untuk mengumumkan diri sebagai Raja Yahudi; menginginkan dia untuk memanggil api dari surga; menginginkan duduk di sebelah kanan atau di sebelah kirinya di kerajaannya; menginginkan dia menunjuk mereka pada bapanya untuk membuat Tuhan dapat dilihat secara fisik oleh mata; menginginkan dia melakukan sesuatu bagi dirinya dan diri mereka, yaitu segala sesuatu yang tidak sesuai dengan rencana besarnya. Ini adalah gambaran bagaimana mereka memperlakukan dia sampai dengan akhir dan ketika saat akhir datang mereka meninggalkannya dan lari.”

Jika Muhammad adalah “Orang yang paling berpengaruh sepanjang sejarah”, Michael H. Hart,

Jika Muhammad adalah “Orang yang berkepribadian religius yang paling sukses”, Ensiklopedia Britania edisi ke 11.

Jika Muhammad adalah “Pemimpin terbesar sepanjang waktu”, Lamartine dalam Sejarah Turki.

Maka bisa diakui bahwa berdasarkan penilaian tersebut Yesus Kristus adalah “Rasul Allah yang paling tidak beruntung”.

Murid-murid Yesus selalu salah mengartikan terhadapnya. Bangsanya, Yahudi selalu salah dalam menggambar ucapannya, dan para pengikutnya selalu salah mengarti ajarannya, bahkan sampai dengan hari ini. Jika Yesus adalah orang Jepang dan bukannya orang Yahudi, tentu saja akan mendapat kehormatan karena melakukan ‘harakiri’ (bunuh diri) daripada menanggung pembelotan dan ketidaksetiaan pengikutnya.

Keputusan yang Telah Ditetapkan

Nasib Yesus sudah diputuskan: Imam Besar di Mahkamah Agama (Kepala Imam-imam Yahudi) adalah orang yang mengambil keputusan pada setiap pengadilan sipil berdasarkan persangkaannya terhadap terdakwa. Dia telah memutuskan bahwa Yesus harus mati, tanpa mendengar persidangan pembelaan dan lain-lain. Dia telah merekomendasikan kepada mahkamah untuk membunuh Yesus bahkan sebelum terjadi kasus tersebut.

“… Bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita, daripada seluruh bangsa kita ini binasa”. (Injil – Yohanes 11: 50).

Yesus harus dimusnahkan! Tidak ada pertanyaan apakah itu benar atau salah, adil atau tidak adil. Itu adalah “langkah yang bijaksana” Pengadilan hanyalah sebuah sandiwara. Dengan jalan apa saja, mereka menyatakan bahwa Yesus bersalah dan harus dibunuh. Di tengah malam sekitar jam 2 dini hari, kaum Yahudi dikumpulkan untuk bersaksi melawan Yesus. Suatu pengadilan yang diselenggarakan lewat tengah malam adalah di luar kebiasaan kaum Yahudi, tetapi siapa yang peduli? Meskipun ada jaksa dan juri yang simpatik dan berani, tetapi saksi-saksi palsu beserta bukti-buktinya tidak dapat dihitung karena banyaknya.

Itu sudah keterlaluan bagi Yesus. Beliau tidak dapat menahan dirinya untuk tetap diam. Dia harus membantah. Dia mengajukan pembelaannya dengan kata-katanya sendiri.

“… Aku berbicara terus terang kepada dunia, Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul, Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi.” (Injil – Yohanes 18: 20).

Sebagai tambahan, dia mengatakan bahwa dia hanya mengajarkan ajaran-ajaran yang hanya bisa dipahami oleh beberapa orang tertentu saja dan tidak bersifat rahasia. Dia tidak mengajarkan apapun secara pribadi, sesuatu yang tidak dia siapkan untuk dipublikasikan. Dalam kasus ini kaum Yahudi tidak bisa mencari pasukan saksi untuk bersaksi melawan dia. Tetapi pengadilan hanyalah sandiwara! Orang-orang Yahudi itu bahkan tidak bisa memberikan 2 orang yang pernyataannya sama! “Dalam hal ini pun kesaksian mereka tidak sesuai satu dengan lainnya” (Markus 14: 59). Pendapat Yesus ini sangat keras sehingga seorang penjaga yang berdiri di situ menampar mukanya supaya dia diam. Yesus menjadi takut? Tidak! Malahan dia berkata lebih lanjut:

“.. Jikalau kataku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kataku itu benar, mengapakah engkau menampar aku?” (Injil – Yohanes 18: 23).

Mereka memanfaatkan kesempatan – sekarang atau tidak sama sekali. Secara legal mereka tidak bisa menghukum Yesus. Imam Besar harus ikut campur tangan. Katanya kepada Yesus:

“… Apakah engkau Mesiah, anak dari Yang Terpuji? Jawab Yesus, Akulah dia …” (Injil – Markus 14: 61-62).

‘Putra Tuhan’ – Bukan Penghinaan

Tidak ada maksud penghinaan ataupun pengkhianatan dalam pengakuan Yesus tersebut. ‘Christ’ adalah terjemahan Yunani dari bahasa Yahudi ‘Messiah’ yang berarti ‘orang yang suci’ atau ‘orang yang dijanjikan’. Dimanapun juga, kata Christ disamakan dengan Tuhan. Kita harus memisahkan hal ini dari doktrin Kristen paganis tentang inkarnasi, dimana Tuhan menjadi manusia. Pengharapan Yahudi tentang seorang Messiah (Al-Masih) tidak mengidentifikasikan Al-Masih dengan Tuhan. Sesungguhnya, ajaran Yahudi yang bersifat monotheisme mengeluarkan seluruh pemahaman pagan seperti itu. ‘Putra Tuhan’ juga merupakan suatu ungkapan yang biasa dalam ajaran Yahudi. Tuhan kelihatannya mempunyai banyak sekali putra di dalam kitab Yahudi. Tapi jika Anda mencari masalah, Anda tak perlu mencari jauh-jauh.

Anda akan mendapatkannya dalam masalah ini. Imam Besar sangat gembira. Dia merasa bahwa senjatanya telah merobek pertahanan Yesus. Untuk mendramatisir kemenangannya, dia mulai mengoyak pakaiannya.

“… Untuk apa kita perlu saksi lagi? Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan bahwa dia harus dihukum mati (Injil – Markus 14: 63-64).

Bersalah Atau Tidak – “Yesus Harus Mati”

Kaum Yahudi telah salah menilai Yesus bahwa dia menghina dan berkhianat terhadap ajaran agama. Kristen adalah ‘sama’ dengan Yahudi dalam hal menghina Yesus, tetapi masalahnya berbeda. Baik Yahudi maupun Kristen keduanya menginginkan Yesus mati. Satu untuk “pembersihan diri” dan yang satu lagi untuk “penebusan dosa”.

Keputusan diambil dengan cepat dan bulat. Tapi tanpa izin tentara Romawi, mereka tidak bisa menghukumnya. Pagi-pagi sekali, mereka membawa Yesus ke Pilatus, karena seperti yang mereka katakan:

“… Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang”. (Injil – Yohanes 18: 31).

Pilatus Mengelak Dari Tanggung Jawab

Sewaktu mengetahui bahwa Yesus adalah seorang Galilea, yaitu kelompok orang yang sering menjadi masalah pokok baginya, Pilatus merasa bahwa dia harus mengelakkan tanggung jawab tersebut ke Herodes (Lukas 23: 7). Herodes hanya mengolok-olok dan menistakan Yesus. Lalu Herodes mengirimkan Yesus kembali ke Pilatus.

Kaum Yahudi telah mendakwa Yesus dengan tuduhan penghinaan terhadap Tuhan. Seorang laki-laki yang mengaku sebagai Tuhan tanpa bukti yang jelas. Akan tetapi tuduhan seperti ini tidak akan mempengaruhi Pilatus. Karena dia sendiri mempunyai banyak Tuhan yang berbentuk manusia. Yupiter, Pluto, Vulcano, Eros, Mars, Neptunus, Apolo dan Zeus adalah beberapa nama dari kerajaan dewanya. Bertambah atau berkurang satu tidak akan menjadi masalah baginya. Hal ini diketahui dengan baik oleh kaum Yahudi. Maka mereka merubah tuduhan penghinaan menjadi pengkhianatan. Mereka memfitnah:

“. .. Telah kedapatan oleh kami bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang dirinya ia mengatakan bahwa ia adalah Kristus, ialah Raja” (Injil – Lukas 23: 2).

Kesalahan Menilai yang Kedua

Penilaian tersebut tentu saja salah. Berlawanan dengan apa yang mereka kemukakan, Yesus berkata:

“… Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepadanya dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (Injil – Matius 22: 21 ).

Apakah ini subversif? Sebagaimana kaum Kristen (Kaum Kristiani mengartikan kata ‘Christ’ sebagai Tuhan!), kaum Yahudi juga ikut membuat arti dari dari kata “Christ” yaitu “Seorang Raja!”, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk mengajukan Yesus sebagai lawan bagi pemimpin Romawi. Pilatus menanggapi maksud Yahudi tersebut. Padahal Yesus adalah orang yang lembut, pasif dan kelihatannya bukan merupakan lawan yang berbahaya. Dia tidak seperti pahlawan perang, pemimpin politik ataupun anggota teroris.

Pembelaan yang Bagus Sekali – dan Keputusan yang Adil

Dengan ragu-ragu Pilatus bertanya pada Yesus:

“… Engkau inikah raja orang Yahudi? Jawab Yesus, ‘Kerajaanku bukan dari dunia ini, jika kerajaanku dari dunia ini, pasti hamba-hambaku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku bukan dari sini’…” (Injil – Yohanes 18: 33-36).

Suatu pembelaan yang bagus sekali! Tak satu pun pengacara pembela yang bisa melakukan pembelaan sebaik itu. Sebagai Rasul Tuhan, dia tidak bisa mengingkari status keagamaannya. Miliknya adalah kerajaan spiritual. Semuanya ini tidak masuk akal bagi Pilatus. Dia pikir Yesus mungkin saja menipu atau gila, tetapi tidak membahayakan negaranya. Dia tidak menentang kerajaan Romawi. Pilatus lalu mendatangi kaum Yahudi dan menetapkan keputusannya dengan tegas:

“… Aku tidak mendapati kesalahan apapun padanya.”(Injil – Yohanes 18: 38).

Meskipun Matius, Markus, Lukas dan Yohanes dianggap menulis kehidupan Yesus ini sendiri-sendiri, tetapi mengherankan karena kelihatannya seperti ‘synoptist’ (Synoptist: melihat hanya dari satu sudut/satu sisi.) Tiga orang pertama dari keempat orang tersebut, tidak pernah mendengar kata-kata “kerajaanku bukan dari bumi ini” dan seterusnya. Jika Tuhan mendiktekan kata-kata ini khusus untuk Yohanes atau jika dia telah diberitahukan oleh saksi mata, maka kata-kata ini pasti keluar dari bibir Yesus. Perkataan yang paling baik untuk melawan tuduhan kaum Yahudi. Bagaimana kata-kata ini bisa terdengar oleh orang lain, tanpa Yesus membuka mulutnya?

Berbicara dengan Mulut Terkatup

Para penginjil selalu berkotbah, bernyanyi dan klaim bahwa Yesus dibawa:

“ke pembantaian seperti anak domba Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan dirinya ditindas sehingga tidak membuka mulutnya” (Injil – Yesaya 53: 7).

Saya akan mengutip kata demi kata dari Injil, agar Anda bisa mempelajari penyakit baru dari pemuja-pemuja Injil, yang bahkan mahasiswa-mahasiswa hukum pun tertimpa penyakit ini. Ia berkata,

Yesaya membuat ramalan tentang Yesus Kristus: Dia tidak mau membela dirinya sendiri di pengadilan tersebut (Yesus). “Dia tidak membuka mulutnya”

Jika Anda kebetulan bertemu dengan pemuja-pemuja seperti itu, maka tanyakan pada mereka, “Apakah Yesus berbicara dengan mulut tertutup? Bagaimana ungkapan-ungkapan berikut, yang diatributkam kepada Yesus, keluar dari bibir Yesus tanpa membuka mulutnya,

  • Di hadapan Pilatus: “Kerajaanku bukan dari dunia ini” (Injil – Yohanes 18: 36).
  • Di hadapan Imam Besar: “Jikalau kataku itu salah, tunjukkan salahnya, tetapi jikalau kataku itu benar, mengapakan engkau menampar aku?” (Injil-Yohanes 18: 23).
  • Di hadapan Tuhan di bukit Zaitun: “Ya bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaku …” (Injil – Matius 26: 39).

Kita sebagai Muslim percaya kepada mukjizat-mukjizat Yesus, tetapi kita tidak yakin bahwa dia adalah seorang Ventriloquism (Seni berbicara atau mengeluarkan bunyi sedemikian rupa sehingga seolah-olah sumber suara itu berasal dari orang lain, seperti Ria Enes dengan bonekanya, Susan, pent.) Setiap kali diperlukan, selama pengadilan dan penyidangan kepadanya, Yesus membuka mulutnya, mengatakan “seperti yang tercantum dalam Injil”. Tetapi bagi mereka yang menolak untuk melihat atau mendengar, kita hanya bisa mencoba menghibur dengan kata-kata sang guru:

“… sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti”. (Injil – Matius 13: 13).

Pemerasan

Dalam masalah tersebut, Pilatus menemukan bahwa Yesus tidak bersalah! Musuh-musuh beliau berkeras dengan memeras Pilatus, sambil berkata:

“… jikalau engkau membebaskan dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar; Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, Ia bukanlah sahabat Kaisar”. (Injil – Yohanes 19: 12)

Ketika persidangan sedang berjalan, istri Pilatus mengirimkan pesan kepadanya:

“Jangan engkau mencampuri perkara orang yang benar itu, sebab karena dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam.” (Injil – Matius 27: 19).

Meskipun Pilatus segan untuk menghukum orang yang tidak bersalah dan berbahaya, dan istrinya pun membelanya berdasarkan mimpinya, tetapi Pilatus tidak bisa menentang pengaruh kaum Yahudi. Dia terpaksa memenuhi teriakan kaum Yahudi:

“Ia harus disalibkan!” Pilatus mengambil air dan membasuh tangannya. Di hadapan orang banyak dan berkata, ‘Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; Itu urusan kamu sendiri’…” (Injil – Matius 27: 23-24).

Kalian kaum Yahudi, bersalah terhadap tindakan yang tidak adil ini. Dan Pilatus menyerahkan Yesus untuk disalib.

—————————————————————————-
The Choice Islam and Christianity
Judul edisi Indonesia: Dialog Islam Kristen
Pengarang: Ahmeed Deedat
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar, Jakarta
Cetakan I: Juni 1999, Cetakan II: September 1999 (Revisi)
(Versi online dilakukan oleh jrm@detik.com September 2000)

KISAH LIMA PERKARA ANEH

Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada yang menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.

Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, “Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menuju ke barat. Engkau dikehendaki berbuat sesuatu, pertama; apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya.”

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, “Aku diperintahkan memakan apa yang pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan.”

Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur ‘Alhamdulillah’.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu keluar. Nabi itu pun menanamkannya lagi sampai tiga kali berturut-turut.

Maka berkatalah Nabi itu, “Aku telah melaksanakan perintahmu.” Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disadari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu keluar lagi dari tempat semula.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia melihat seekor burung elang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, “Wahai Nabi Allah, tolonglah aku.”

Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, burung elang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, “Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku.”

Nabi itu teringat pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, yaitu tidak boleh memutuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pahanya dan diberikan kepada elang itu. Setelah mendapat daging itu, elang itu pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.

Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ karena tidak tahan menghirup bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, “Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku arti semuanya ini.”

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahwa, “Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.

Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah.”

Saudara-saudaraku, kelima kisah ini hendaklah kita amalkan dalam diri kita, sebab kelima perkara ini sentiasa berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari.